NAPOLI - Sisa-sisa jasad dua laki-laki yang tewas dalam letusan gunung berapi Vesuvius sekira 2.000 tahun lalu, baru saja ditemukan sekelompok arkeolog. Letusan gunung berapi tersebut menghancurkan Kota Pompeii di era Romawi kuno.
Salah satu jasad itu diperkirakan dulunya merupakan seseorang berstatus sosial tinggi, sementara satu lainnya diyakini adalah seorang budak.
BACA JUGA: Catatan Peristiwa Dunia Hari Ini: Letusan Vesuvius Kubur Pompeii
"Mereka mungkin mencari perlindungan dari letusan ketika mereka tersapu material gunung," kata Direktur Taman Arkeologi Pompeii, Massimo Osanna sebagaimana dilansir BBC.
Pompeii dilanda letusan gunung berapi Gunung Vesuvius pada tahun 79 masehi, yang mengubur kota itu di bawah tumpukan abu vulkanik. Peristiwa itu seperti membekukan kota dan penduduknya serta menjadikannya sumber penemuan arkeologi yang begitu kaya.
Kedua jasad ditemukan pada November ini, dalam proyek penggalian sebuah vila besar di pinggiran kota kuno Pompeii.
Pimpinan proyek arkeologi itu mengatakan, jasad laki-laki kaya tersebut berusia antara 30 dan 40 tahun. Sisa-sisa jubah wol yang hangat ditemukan di bawah lehernya.
Adapun satu jasad lainnya diperkirakan laki-laki berusia antara 18 dan 23 tahun. Tulang belakang yang patah menunjukkan bahwa dia dulunya budak yang melakukan pekerjaan kasar.
"Ini adalah kematian karena sengatan panas, seperti yang juga ditunjukkan oleh kaki dan tangan mereka yang terkepal," kata Osanna kepada wartawan.
Ia menggambarkan penemuan itu sebagai "kesaksian yang luar biasa" dari kejadian pagi hari saat letusan terjadi 2.000 tahun lalu.
BACA JUGA: Mafia Dituding Berada di Balik Kebakaran Gunung Vesuvius
Pekerjaan penggalian berlanjut di situs arkeologi, yang terletak di dekat Napoli, tetapi tetap tertutup untuk wisatawan karena pandemi Covid-19.
Penggalian kota kuno Pompeii selama ini mengungkap berbagai jejak kehidupan sebelum letusan besar Gunung Vesuvius. Arkeolog menemukan jasad manusia, binatang, hingga harta benda penduduk kota tersebut.