Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

18 Tahun Diteliti, "Vegan" Berisiko Alami Patah Tulang Lebih Besar

18 Tahun Diteliti,
Foto: Shutterstock
A
A
A

Penelitian ini juga mengatakan sebanyak 59 vegan lebih mungkin mengalami patah tulang rusuk atau tulang selangka, ketimbang mereka yang memakan daging. Namun analisis lebih dekat menunjukkan hal ini didorong oleh patah tulang di tulang belakang.

Temuan terbaru ini tidak membedakan antara orang yang patah tulang akibat kecelakaan seperti tabrakan mobil, dan mereka yang mungkin menderita patah tulang karena tulangnya rapuh.

Ada yang berpendapat jika tulang kelompok vegan lebih lemah karena mereka menghindari produk susu seperti keju dan susu. Di sisi lain, ada beberapa bukti jika asupan kalsium di masa dewasa memengaruhi kepadatan tulang, meski tidak jelas apakah hal ini meningkatkan risiko menderita patah tulang.

Vegan yang kurus juga dianggap memiliki lebih sedikit lemak untuk menahan beban saat mereka terjatuh, yang mungkin membuat tulang lebih mudah patah.

“Studi ini menunjukkan kelompok vegan, yang rata-rata memiliki BMI (indeks massa tubuh) lebih rendah, serta asupan kalsium dan protein yang lebih rendah dibandingkan pemakan daging, memiliki risiko patah tulang yang lebih tinggi di beberapa lokasi,” terang penulis utama studi Dr Tammy Tong, dikutip Daily Mail.

“Individu harus mempertimbangkan manfaat dan risiko diet mereka, dan memastikan mereka memiliki tingkat kalsium dan protein yang memadai, dan juga menjaga BMI yang sehat - yaitu, tidak di bawah atau kelebihan berat badan,” tambahnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement