YOGYAKARTA – Gunung Merapi mengalami 39 kali gempa guguran. Itu berdasarkan pengamatan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Rabu (2/12/2020) mulai pukul 00.00-24.00 WIB.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam keterangannya, Kamis (3/12/2020) menyebutkan, selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 312 kali gempa hybrid atau fase banyak, 41 kali gempa embusan, tiga kali gempa tektonik, dan 35 kali gempa vulkanik dangkal.
Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 75 meter di atas puncak. Pada periode pengamatan itu, tidak ada guguran yang dilaporkan teramati keluar dari gunung itu.
Laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 11 cm per hari (dalam tiga hari).