BATU – Press tour awak media nasional maupun lokal di wilayah Malang yang dipimpin Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen Nefra Firdaus, berkesempatan mengunjungi Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklatad di Kota Batu, Jawa Timur.
Rombongan disambut langsung oleh Komandan Poltekad, Brigjen Nugraha Gumilar, beserta jajaran di Kesatrian Poltekad, yang terletak di Desa Pendem, Junrejo, Batu Malang.
Kegiatan diawali dengan pemutaran video yang memberikan penjelasan singkat tentang proses berdirinya Poltekad Kodiklat TNI AD, yaitu diawali dengan pembentukan Instek TNI AD pada 1988.
Latar belakang pembentukan Instek TNI AD itu dimulai dari kehadiran Sistem Pertahanan Rudal Rapier buatan British Aerospace, Inggris, di jajaran TNI AD. Sesuai dengan kebijaksanaan pimpinan saat itu, pengadaan Sistem Pertahanan Rudal Rapier mempunyai tujuan ganda, yaitu pengadaan paket kekuatan pertahanan udara dan alih teknologi bagi TNI AD.
Khusus untuk kebijaksanaan alih teknologi di lingkungan TNI AD direalisasikan dengan pembentukan Institut Teknik TNI AD yang disingkat Instek TNI AD yang kemudian berkembang menjadi Poltekad.
Acara dilanjutkan dengan paparan tentang hasil tugas akhir para mahasiswa dari masing-masing Prodi yang menguraikan berbagai prestasi tingkat nasional pada bidang cipta karya teknologi militer oleh para mahasiswa Poltekad di antaranya di bidang teknik elektronika sistem senjata, teknik telekomunikasi militer, teknik otomotif kendaraan tempur.
Setelah sambutan Kadispenad dan Danpoltekad, acara beralih ke peninjauan lapangan.
Hal menarik dari hasil peninjauan di lapangan, meski para mahasiswa dan organik Poltekad tidak semuanya memiliki background pendidikan di bidang teknik, tapi institusi ini berhasil menorehkan prestasi membanggakan, yaitu melalui pengembangan beberapa produk unggulan diantaranya:
Roket latih kaliber 70 mm yang sudah beberapa kali mengalami uji coba dan mampu mencapai jarak 8 km dengan arah luncur yang konsisten lurus ke sasaran.
Ban tanpa udara yang sangat efektif untuk mendukung manuver kendaraan tempur sehingga tidak khawatir akan mengalami kebocoran dan juga tahan dari tembakan peluru kal 5,56 mm.
Beberapa alat robotic dengan sistem autonomous yang mampu bergerak otomatis dengan sistem remote dan mampu mendeteksi kedudukan musuh termasuk alat peralatan yang dibawanya serta mampu memberikan tembakan sekaligus untuk melumpuhkan lawan.
Ada juga beberapa robotic untuk mendukung pertempuran kota yang didukung dengan helm night vision google yang mampu membedakan musuh dan kawan di malam hari