Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Aliansi Vaksin Masyarakat Peringatkan Negara Kaya Timbun Vaksin Covid-19

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 09 Desember 2020 |11:59 WIB
Aliansi Vaksin Masyarakat Peringatkan Negara Kaya Timbun Vaksin Covid-19
Foto: EPA
A
A
A

INGGRIS - Aliansi Vaksin Masyarakat (People’s Vaccine Alliance) memperingatkan negara-negaa kaya bisa menimbun pasokan vaksin Covid-19. Hal ini akan berdampak pada persediaan vaksin untuk negara miskin.

Organisasi ini mengatakan hampir 70 negara berpenghasilan rendah hanya dapat memvaksinasi satu dari 10 orang. Kondisi ini terlepas dari Oxford-AstraZeneca yang berjanji akan memberikan 64% dosisnya kepada orang-orang di negara berkembang.

Langkah-langkah pun diambil untuk memastikan akses ke vaksin adil di seluruh dunia. Gerakan komitmen vaksin yang dikenal sebagai Covax, telah berhasil mengamankan 700 juta dosis vaksin untuk didistribusikan di antara 92 negara berpenghasilan rendah yang telah mendaftar.

Namun organisasi termasuk Amnesty International, Oxfam dan Global Justice Now mengatakan tidak cukup banyak yang bisa dilakukan, dan perusahaan obat harus berbagi teknologi mereka untuk memastikan lebih banyak dosis yang diproduksi.

Mereka menganalisis jika negara-negara kaya telah membeli cukup dosis untuk memvaksinasi seluruh populasinya tiga kali lipat jika semua vaksin disetujui untuk digunakan.

(Baca juga: Biden Janjikan 100 Juta Vaksinasi Covid-19 di 100 Hari Pertama Menjabat)

Misalkan Kanada, yang telah memesan cukup vaksin untuk melindungi setiap orang Kanada sebanyak lima kali.

Dan meskipun negara-negara kaya hanya mewakili 14% dari populasi dunia, mereka telah membeli 53% dari semua vaksin yang paling menjanjikan sejauh ini.

“Tidak seorang pun boleh diblokir untuk mendapatkan vaksin penyelamat nyawa karena negara tempat mereka tinggal atau jumlah uang di kantong mereka,” terang Manajer kebijakan kesehatan Oxfam, Anna Marriott, dikutip BBC.

“tetapi kecuali sesuatu berubah secara dramatis, miliaran orang di seluruh dunia tidak akan menerima vaksin yang aman dan efektif untuk Covid-19 untuk tahun-tahun mendatang,” jelasnya.

Aliansi menyerukan kepada semua perusahaan farmasi yang mengerjakan vaksin Covid-19 untuk secara terbuka membagikan teknologi dan kekayaan intelektual mereka sehingga miliaran dosis lebih dapat diproduksi dan tersedia untuk semua orang yang membutuhkannya.

Ini dapat dilakukan melalui kumpulan akses teknologi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Covid-19.

Sementara itu, perusahaan yang memproduksi vaksin Covid yang dikembangkan oleh University of Oxford AstraZeneca, telah berkomitmen untuk menyediakan vaksin secara nirlaba di negara berkembang.

Ini lebih murah daripada yang lain dan dapat disimpan pada suhu lemari es, sehingga membuatnya lebih mudah untuk didistribusikan ke seluruh dunia.

Tetapi para juru kampanye mengatakan satu perusahaan sendiri tidak dapat memasok cukup vaksin untuk seluruh dunia.

Diketahui vaksin Pfizer-BioNTech telah mendapat persetujuan di Inggris dan mulai melakukan vaksinasi terhadap kelompok yang paling rentan. Vaksin ini kemungkinan akan segera menerima persetujuan dari regulator di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, yang berarti perlu beberapa waktu sebelum dibagikan kepada negara-negara miskin.

Adapun dua vaksin lainnya, dari Moderna dan Oxford-AstraZeneca, sedang menunggu persetujuan regulasi di sejumlah negara. Vaksin Rusia, Sputnik, juga telah mengumumkan hasil uji coba positif, dan empat vaksin lainnya sedang menjalani uji klinis tahap akhir.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement