BANDUNG – Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri angkat bicara terkait massa yang mengenakan kopiah dan sarung mendatangi Mapolres Ciamis, Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (13/12/2020). Mereka merupakan anggota Front Pembela Islam (FPI), pendukung dan simpatisan Habib Rizieq.
Orang-orang berkopiah dan mengenakan sarung tersebut menyampaikan aspirasi di Markas Polres Ciamis dan meminta dijebloskan ke tahanan untuk menemani Imam Besar FPI Habib Rizieq yang saat ini ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.
Aksi yang berlangsung di bawah guyuran hujan itu aman dan tertib. Setelah ditenangkan pimpinan kelompok itu, massa membubarkan diri.
"Memang ada beberapa orang yang ingin masuk dan ingin ditahan. Tapi ditenangkan oleh kelompok mereka sendiri," kata Kapolda Jabar, Minggu 13 Desember 2020.
Terkait peristiwa itu, Ahmad Dofiri mengimbau masyarakat Jawa Barat menjaga kondusivitas. Apalagi saat ini Pilkada Serentak 2020 masih berproses di delapan kota dan daerah.
Meski begitu, ia tak melarang kelompok masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi. Namun, harus dilakukan sesusai prosdeur hukum dan dengan cara-cara yang tidak mengganggu kondusivitas.
"Kami sudah mengimbau kepada para tokoh, kelompok, atau ormas di Jawa Barat. Sekali lagi, jangan memperkeruh suasana. Mari jaga kondusivitas Jawa Barat," ujarnya Ahmad Dofiri.
Kapolda Jabar menuturkan, masyarakat jangan terprovokasi oleh ajakan-ajakan yamg dapat memperkeruh situasi. Bijak ketika menerima informasi di media sosial yang belum tentu benar.
"Mari sikapi dengan bijak, dengan suasana tenang, dan hati jernih. Permasalahan ini kan sudah ditangani secara hukum. Serahkan sepenuhnya kepada hukum," tutur Kapolda Jabar.
Sebelumnya, massa bersarung dan berkopiah yang terekam video mendatangi Mapolres Ciamis, ternyata pengikut Habib Rizieq Shihab (HRS). Mereka datang ingin menggantikan HRS yang telah ditahan di Polda Metro Jaya.