CIREBON - Hujan deras yang turun di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sejak Kamis 17 Desember 2020 sore, mengakibatkan ratusan rumah di empat kecamatan terendam banjir. Ketinggian air diperkirakan mencapai 80 cm.
Dari pantauan Okezone pada Jumat (18/12/2020) pagi, banjir masih merendam beberapa wilayah di Kabupaten Cirebon. Khususnya di Desa Astanamukti, Kecamatan Pangenan.
Selain rumah warga, banjir juga merendam jalan penghubung di desa tersebut. Akibatnya, sejumlah kendaraan roda dua mogok karena nekat menerobos banjir.
Salah satu warga Desa Astanamukti, yakni Khaerudin mengatakan, air mulai masuk dan merendam rumah warga di Desa Astanamukti pada pukul 01.00 WIB dini hari. Banjir tersebut disebabkan oleh luapan air dari sungai di dekat pemukiman warga.
"Mulai masuk ke rumah sekitar jam 1 dan jam dua. Kalau sungai banjir itu dari jam 12 malam. Ketinggian air di sini sampai 40 centimeter," kata Khaerudin kepada Okezone, Jumat (18/12/2020) pagi.
Ia menjelaskan, banjir sering melanda Desa Astanamukti setiap tahunnya. Namun, air yang merendam kali ini ketinggiannya naik bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Khareduin mengaku, ada beberapa anggota keluarganya yang mengungsi akibat rumahnya terendam banjir. Akan tetapi, ia lebih memilih tetap bertahan di dalam rumahnya.
"Tiap tahunnya memang sering banjir. Tapi kali ini lebih tinggi. Keluarga ada yang mengungsi, kalau saya tetap di rumah," ujarnya.
Sementara itu warga lainnya, Rustini menerangkan, banjir yang terjadi kali ini diduga berasal dari air kiriman sungai Singaraja. Ia menyebut, ratusan rumah di Kecamatan Lemahabang dan sekitarnya juga terendam banjir.
"Ini kiriman air dari Lemahabang. Barang-barang saya basah terkena air. Dari sore memang sudah hujan lebat," ungkapnya.