BOYOLALI - Masyarakat di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, masih diimbau untuk selalu waspada, meski aktivitas Gunung Merapi saat ini sedikit mengalami penurunan. Sejauh ini jumlah pengungsi masih sebanyak 241 jiwa.
Dari pantauan Solopos.com, di tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) Desa Tlogolele, Jumat (15/1/2021), masih terlihat aktivitas di sana. Sejumlah anak terlihat bermain di luar ruangan.
Ada juga beberapa ibu yang menggendong bayi, berjalan-jalan di lokasi tersebut. Pos kesehatan yang berada tidak jauh dari musala, juga masih terlihat adanya aktivitas.
Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra mengatakan warga Tlogolele yang berada di wilayah teratas, terus diimbau untuk waspada dengan aktivitas Gunung Merapi.
"Untuk aktivitas di TPPS, saat ini jumlah pengungsi ada 241 jiwa. Jumlah itu masih didominasi dari Dukuh Stabelan, Takeran, Belang dan Gumukrejo," kata dia saat ditemui wartawan di Kantor Desa Tlogolele, Jumat (15/1/2021).
Diketahui, pada akhir tahun 2020, jumlah pengungsi di lokasi tersebut kurang dari 200 jiwa. Menurut Neigen, ketika Gunung Merapi sempat mengalami erupsi, banyak warga yang kemudian datang ke TPPS Desa Tlogolele.
Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Masih Dalam Status Siaga
"Kemungkinan mereka merasa tidak nyaman di lokasi tempat tinggalnya. Semoga saja aktivitas Merapi segera menurun agar warga bisa beraktivitas normal kembali," lanjut dia.
Meski sempat terjadi erupsi di Gunung Merapi, Neigen mengatakan belum ada dampak signifikan di Desa Tlogolele, seperti di Dusun Stabelan. "Hanya terdengar suara gemuruh. Abu juga tidak sampai Tlogolele," jelas dia.