Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bersaing di Tengah Pandemi, Dubes RI untuk Jepang Dorong WNI Mampu Berinovasi

Tim Okezone , Jurnalis-Senin, 25 Januari 2021 |10:48 WIB
Bersaing di Tengah Pandemi, Dubes RI untuk Jepang Dorong WNI Mampu Berinovasi
Dubes RI untuk Jepang H.E. Heri Akhmadi (foto: KBRI Tokyo)
A
A
A

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Koperasi & UKM, M.Riza Damanik menjelaskan, Kementerian Koperasi dan UKM optimis kontribusi ekspor UMKM akan meningkat menjadi 15,12 persen pada tahun 2021. Bahkan target tersebut menurutnya akan ditingkatkan pada 2024 menjadi 21,60 persen.

"Saat ini ekspor UMKM hanya berkisar 14,37 persen. Tapi kita optimis akan ada peningkatan signifikan hingga 2024," kata Riza Damanik.

Lebih lanjut Riza Damanik menambahkan, ada 6 indikator strategis untuk mewujudkan koperasi modern dan UMKM naik kelas serta sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

"Indikator itu adalah peningkatan kontribusi PDB UMKM, PDB koperasi, ekspor UMKM, pertumbuhan startup koperasi, koperasi modern dan UMKM naik kelas. Kita dorong UMKM naik kelas, koperasi modern, sekaligus kewirausahaan semakin meningkat," tegas Riza Damanik.

Pada tahun 2021 lanjut Riza, ditargetkan PDB UMKM menjadi 62,36, PDB koperasi 7,54 persen, kontribusi ekspor UMKM 15,12% persen, pertumbuhan startup berbasis inovasi dan teknologi 900 unit, 150 unit koperasi modern dan 0,55 persen UKM naik kelas.

Eman Adhi Patra, Ketua PPI Jepang Komisariat University of Tokyo menyampaikan bahwa, menurut Laporan ADB tahun 2017, 74% penolakan secara global oleh Perbankan kepada UMKM disebabkan oleh pembiayaan perdagangan ekspor. Untuk itu ADB menyarankan agar memperbaiki mekanisme penilaian risiko UMKM dengan menggunakan skema Supply Chain Finance (SCF) sebagai pendekatan baru. "Pemerintah lakukan pengembangan Fintech

(Financial Technology) untuk kemudahan UMKM. Kami mendorong semakin banyak perusahaan Fintech yang memberikan pengurangan biaya operasional melalui penerapan suku bunga yang lebih rendah; penyediaan transfer dan tanda tangan digital gratis; pemberian diskon tagihan bulanan; penerapan Merchant Discount Rate (MDR) sebesar 0%; dan penyediaan layanan konsultasi keuangan gratis bagi UMKM," ujar Eman Adhi Patra yang merupakan mahasiswa Program Studi S2 Public Policy.

Teguh Wahyudi, Presiden Direktur Sariraya Co.Ltd, distributor produk halal terbesar di Jepang mengatakan, selama 2020 lalu, Sariraya mengembangkan bisnis ritel produk-produk halal di tahun.

"Pada Oktober 2020, Sariraya telah membuka Sariraya Halal Mart di Nagoya yang diwaralabakan kepada mitra bisnis dengan nilai investasi senilai Rp 1-2 miliar per gerai. Sariraya Halal Mart adalah gerai beragam makanan dan minuman, sayur-sayuran, dan makanan ringan halal," ujar Teguh Wahyudi.

Pengusaha kelahiran Malang, Jawa Timur ini menyodorkan kemitraan kepada seluruh investor individual dan institusi yang ingin membeli franchisee (pemegang hak waralaba) Sariraya Halal Mart itu.

“Semua WNI di Jepang ditawarkan untuk menjadi mitra kami, mahasiswa atau profesional yang bekerja di Jepang. Kami juga menawarkan waralaba ini kepada investor di Indonesia dan Jepang,” tutur alumnus dari Fakultas Pertanian Sosial Ekonomi, Universitas Brawijaya, Malang ini.

(Amril Amarullah (Okezone))

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement