KOLOMBIA - Militer Kolombia menyita dua laboratorium rahasia yang dikelola kelompok gerilyawan terbesar negara itu yang menghasilkan hingga USD4 miliar (Rp56 triliun) kokain setahun.
Obat-obatan terlarang ini kemudian dikirim ke kartel lama Joaquín 'El Chapo' Guzmán di Meksiko.
Video yang dirilis oleh kantor jaksa agung negara Amerika Selatan menunjukkan saat tentara turun dari helikopter dan menggerebek salah satu dari dua kompleks yang dilakukan Tentara Pembebasan Nasional (NKA) di hutan yang terletak di departemen Pasifik Nariño pada Sabtu (30/1).
Pasukan keamanan dibantu oleh agen dari Drug Enforcement Administration berhasil menyita kokain seberat 2.800 kilogram senilai setidaknya USD95 juta (Rp1 triliun).
Sedikitnya 600 kilogram pasta kokain juga disita dari laboratorium, bersama dengan bahan kimia prekursor seperti aseton, asam klorida, asam sulfat dan soda kaustik.
Kantor Jaksa Agung Kolombia memperkirakan kedua laboratorium tersebut menghasilkan setidaknya tiga hingga empat ton kokain sebulan atau 87.000 kilogram.
Penyelidik mengetahui pengiriman kokain dimuat ke dalam speedboat yang berangkat dari garis pantai Pasifik Cumbitara, sebuah kota dekat perbatasan dengan Ekuador.
Kokain tersebut dikirim ke beberapa negara di Amerika Tengah, dan dari sana mereka dipindahkan ke pengedar narkoba yang terkait dengan Sinaloa Cartel.
(Baca juga: Gigi Berusia 48.000 Tahun Ditemukan, Ungkap Kawin Silang Manusia Purba)
Sebelumnya, pemerintah Kolombia mengatakan pada Oktober 2020 jika empat organisasi kriminal walikota Meksiko - Kartel Sinaloa, Kartel Generasi Baru Jalisco, Los Zetas dan Organisasi Beltrán-Leyva - bertanggung jawab atas sebagian besar kokain yang diekspor dari negara Andes itu.
"Orang Meksiko bertanggung jawab untuk membeli, memperdagangkan, dan menjual di Amerika Serikat," kata Rafael Guarín, penasihat presiden untuk keamanan nasional, menurut Business Insider MX.
“Meksiko mengirim utusan yang memverifikasi kualitas dan pergi melalui Venezuela atau Ekuador utara untuk mencapai Amerika Serikat,” lanjutnya.
Pada 2019, data yang dihimpun United Nations Office on Drugs and Crime menunjukkan Kolombia memiliki 154.000 hektar daun koka dengan potensi kapasitas produksi 1.137 ton, atau 1 juta kilo kokain.
(Susi Susanti)