Marzuki kembali menegaskan bahwa dirinya tidak pernah bertemu dengan siapapun, karena saat ini dirinya tengah fokus di dunia pendidikan dan kemasyarakatan. Saat ini dirinya menjadi rector sebuah kampus dan mengelola pendidikan dari tingkat pesantren, membangun ekonomi pesantren.
“Jadi kegaitan saya banyak sekali. Jadi saya nggak pernah berpikir tentang politik praktis seperti dulu waktu saya berpartai. Tapi, kalau ada isu politik, adalah kewajiban saya sebagai orang yang pernah berkecimpung, sebagai orang yang pernah berpartai, seperti fitnah-fitnah kepada saya di depan pak SBY, saya harus meluruskan,” tegasnya.
Marzuki menegaskan, sampai hari ini dirinya masih anggota Partai Demokrat, walaupun bukan pengurus, tidak pernah keluar partai, tidak pernah berhenti dan tidak pernah dipecat, dan dirinya tidak pernah berkhianat.
“Sampai hari ini saya masih anggota Partai Demokrat, walaupun bukan pengurus, saya tidak pernah keluar, tidak pernah berhenti dan tidak pernah dipecat, dan saya tidak pernah berkhianat,” tegas Marzuki.
“Saya sekali berpartai tidak akan pindah-pindah partai, itu komitmen saya, walaupun saya ditwawarkan masuk partai ini dan itu, bukan jabatan yang saya cari. Dari awal saya bergabung Partai Demokrat untuk berjuang bagi bangsa dan negara. Pak SBY tahu itu,” pungkasnya.
(Sazili Mustofa)