GRESIK - Keinginan Tarsam (47) untuk berhubungan badan dengan istri sirinya berujung penjara. Warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Sunggahan, Kabupaten Tuban ini kalap dan menganiaya korban hingga babak belur. Akibatnya, korban langsung melapor polisi atas kasus penganiayaan.
(Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Weni Tania, Wanita yang Tewas Tertancap Bambu di Anal)
Perisiwa penganiayaan ini terjadi akibat pelaku sakit hati, permintaannya untuk bercinta ditolak. Saat itu, pelaku membenturkan kepala korban ke tembok. Sementara lengan korban digigit.
Akibat penganiayaan itu, korban mengalami sakit kepala bagian belakang. Tak hanya itu, telapak tangan kanan korban mengalami luka gigitan serta bagian siku.
(Baca juga: Viral! Oknum Polisi Ini Batal Tilang karena Kamera di Mobil)
Kapolsek Manyar Iptu Bima Sakti Pria Laksana menjelaskan, pelaku dan korban menjalin nikah siri sejak 2018 silam. Namun, pada akhir Januari 2021, hubungan mereka mulai retak.
Sebelum terjadi penganiayaan, pelaku mendatangi kos korban di Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Gresik. Di tempat itu pelaku menanyakan surat-surat pernikahan sirinya. Namun, oleh korban surat-surat tersebut sudah dibakar.
Pelaku pun tidak keberatan untuk berpisah. Syaratnya, pelaku meminta jatah berhubungan badan untuk terakhir kalinya. Namun, permintaan itu ditolak korban.
"Penolakan ini membuat pelaku emosi dan menganiaya korban. Mereka juga sempat berebut kunci kamar kos hingga menyebabkan celana korban robek," kata Bima, Senin (8/2/2021).