MARACAY - Sejak Maret 2020 lalu, sekolah-sekolah di Venezuela tutup akibat dampak pendemi Covid-19. Banyak siswa harus belajar dari rumah membuat pendidikan mereka berantakan.
Melihat kondisi ini, Valeria Torres (16) remaja putri yang tinggal di permukiman La Pedrera, Maracay, Venuzuela, menjadi seorang guru dadakan.
Salah satu sepupu Valeria datang meminta bantuan mengerjakan PR, lalu yang lainnya ikut muncul dan tak lama kemudian para tetangganya juga berdatangan.
Baca Juga: Virus Covid-19 Jenis Baru Ditemukan di Jepang
Valeria menciptakan semacam ruang kelas di rumahnya di Maracay, Venezuela bagian tengah-utara. Dia menempatkan meja makan di dekat pintu depan, satu-satunya tempat di rumah yang mendapat pencahayaan alami.
Di sana, di antara tumpukan buku dan buku catatan, dia berbincang dengan BBC di sela menunggu siswa berikutnya.
"Sepupu-sepupu saya tidak paham dengan PR mereka, mereka butuh bantuan. Saya bisa membantu mereka dan saya lakukan itu. Tapi kemudian banyak siswa lain yang mulai berdatangan," katanya sambil membereskan PR-nya sendiri, yang sudah memasuki tenggat waktu untuk dikumpulkan.
Baca Juga: Beri Vaksin Lebih Dulu ke Orang Terdekat, Menkes Argentina Mundur
Valeria tinggal bersama ibunya, saudara laki-laki dan lima orang lainnya di sebuah rumah kecil beratap seng di La Pedrera, sebuah permukiman di pinggiran Maracay (100 kilometer sebelah barat Ibu Kota Caracas).
Pada satu kesempatan, dia memiliki 10 siswa, termasuk beberapa teman sekelasnya. Pada Desember kemarin, dia sempat kelelahan. "Ada banyak yang harus dikerjakan, selain tugas-tugas saya, sehingga saya merasa tak bisa melanjutkannya. Tapi saya tak boleh berhenti," ujarnya.