Lalu, Valeria memutuskan akan lebih baik untuk mengajari mereka satu per satu. "Ini sulit untuk mengajarkan mereka sekaligus. Jadi saya tanya ke mereka kapan PR mereka harus diselesaikan, dan mulai dengan mereka yang memiliki tenggat waktu paling dekat. Saya berusaha untuk membantu seorang anak tiap hari, dan meluangkan waktu untuk PR saya sendiri," kata Valeria.
Murid paling muda yang dibantu Valeria berusia 4 tahun dan paling tua berusia 16 tahun. Sepertinya tak ada yang mampu mematahkan konsentrasinya: ayam berkokok dan mematuk-matuk lantai tanah, anak-anak yang berlarian, keributan dari dapur saat ibu mempersiapkan makanan. Valeria menatap buku catatannya melalui kaca mata berbingkai hitam tebal.
Siswa paling muda yang ia bantu berusia 4 tahun, dan yang paling tua berusia 16 tahun. Sama seperti dirinya, mereka sudah hampir setahun tidak bersekolah.
Pembelajaran jarak jauh di Venezuela belum berhasil dan sekolah-sekolah kemungkinan tidak bisa segera dibuka. Pada pengumuman terakhir Presiden Nicolás Maduro, sekolah akan kembali dibuka pada Maret ini, meskipun durasi belajar dikurangi dari biasanya.
"Kami mengendalikan pandemi selangkah demi selangkah, dengan prosedur yang aman untuk melindungi orang-orang dari virus, sambil menunggu kedatangan vaksin," kata Presiden Maduro, mengacu pada 100.000 dosis Sputnik V yang akan dikirim dari Rusia.
(Sazili Mustofa)