Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Putri Dubai yang Diculik Diberi Silet dan Stopwatch Elektronik untuk Menghancurkan Semangatnya

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 22 Februari 2021 |13:13 WIB
Putri Dubai yang Diculik Diberi Silet dan Stopwatch Elektronik untuk Menghancurkan Semangatnya
Putri Latifa dari Dubai (Foto: Daily Mail)
A
A
A

“Saya juga ingin melihat turis memboikot Dubai. Sangat mudah untuk hidup dalam gelembung di sana,” lanjutnya.

Bulan ini Putri Latifa merilis video yang menjelaskan dengan sangat rinci bagaimana upaya melarikan diri dramatisnya tahun 2018 berakhir dengan penangkapannya kembali.

Dalam video tersebut, Latifa menuduh ayahnya memenjarakannya selama tiga tahun pada tahun 2002 ketika dia mencoba melarikan diri dan sekali lagi pada tahun 2018.

Sang putri berkata jika dia dibius dan disiksa atas perintah ayahnya.

“Saya seorang sandera. Dan vila ini telah diubah menjadi penjara. Semua jendela ditutup,” ungkap sang putri.

“Ada lima polisi di luar dan dua polisi wanita di dalam. Aku bahkan tidak bisa keluar untuk mencari udara segar. Jadi pada dasarnya, saya adalah sandera,” lanjutnya.

Sementara itu, sang ayah membantah semua klaim pelecehan dari putrinya, yang merupakan satu dari 30 anak yang dimilikinya dari enam istri.

Minggu ini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta bukti dari Uni Emirat Arab jika sang putri masih hidup.

“Kami menyampaikan keprihatinan kami tentang situasi ini sehubungan dengan bukti video yang mengganggu yang muncul minggu ini,” ungkap Juru bicara Kantor PBB untuk Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia, Liz Throssell, saat pengarahan online di Jenewa.

“Kami meminta lebih banyak informasi dan klarifikasi tentang situasi Syekha Latifa saat ini,” urainya.

“Mengingat keprihatinan yang serius tentang Sheykha Latifa, kami telah meminta agar tanggapan pemerintah menjadi prioritas,” lanjutnya.

“Kami memang meminta bukti kehidupan,” ujarnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement