Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mitra Pengemudi GrabBike Raup Keuntungan dari Pertumbuhan Layanan GrabFood

Agustina Wulandari , Jurnalis-Kamis, 25 Februari 2021 |15:08 WIB
Mitra Pengemudi GrabBike Raup Keuntungan dari Pertumbuhan Layanan GrabFood
Foto : Dok.Grab Indonesia
A
A
A

Namun demikian, kerja keras Dewi tidak serta merta menghilangkan kewajibannya sebagai seorang ibu. Dewi tetap membagi waktunya untuk bersama anaknya. Dewi juga selalu mengusahakan kondisi pekerjaannya tidak mempengaruhi kondisi rumahnya.

“Kadang kan di jalan kita bisa bad mood karena satu dan lain hal. Tetapi kalau sudah pulang ke rumah, harus hilang semua bad mood itu. Orangtua melihat kita tersenyum kadang sudah lega,” ujarnya.

Ujian seseorang dapat berupa apa saja. Tawaran pekerjaan lain saat kita sudah memiliki pekerjaan misalnya. Hal ini sempat dialami oleh Dewi. Ia sempat mendapat panggilan kerja menjadi cleaning service.

“Saya pikir lumayan untuk disambi, saya terima. Tapi ternyata saya tertekan selama bekerja di sana. Selain itu, ketika saya lihat di grup komunitas banyak canda tawa di jalan raya. Akhirnya hanya satu bulan saja saya menjalani pekerjaan itu. Saya kembali lagi untuk full menjadi pengemudi GrabBike. Ternyata saya lebih happy menjadi driver,” terangnya.

Soal keamanan, Dewi mengaku tidak khawatir. “Selain pelatihan berkendara aman dan bela diri dasar, Grab juga punya teknologi keamanan yang luar biasa. Sekarang ada fitur “Pusat Keselamatan” untuk mitra pengemudi dan pengguna. Di situ ada berbagai macam fitur seperti bagikan lokasi perjalanan, tombol darurat dan layanan bantuan. Selain itu ada juga fitur Free Call, jadi nomor telepon pribadi penumpang dan pengemudi tidak akan bisa dilihat. Saya jadi tenang, penumpang juga harusnya merasa lebih nyaman,” paparnya.

Menurut Dewi, menjadi mitra pengemudi GrabBike memiliki banyak manfaat dan keuntungan. Salah satunya adalah yang Dewi lakoni. Ia bisa bekerja menjadi driver sambil berjualan.

Dewi membuat jadwal untuk dirinya sendiri, selama hari Senin sampai Jumat, ia bekerja full menjadi mitra pengemudi. Sementara di hari Sabtu ia ambil libur yang biasanya digunakan untuk istirahat dan di hari Minggu ia gunakan untuk berjualan.

“Dari awal memang sudah berencana kalau ada sisa uang penghasilan nge-Grab bakal dijadikan modal usaha. Saya juga berpikir, usia seseorang itu semakin lama semakin tua. Saya tidak bisa selamanya menjadi driver karena tenaga saya pasti menurun nantinya. Tapi saya senang sekali di usia 31 tahun ini saya dipertemukan dengan Grab. Saya bisa mencari nafkah untuk anak dan keluarga saya. Pilihan yang tepat untuk saya yang seorang single parent,” pungkasnya.

CM

(Yaomi Suhayatmi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement