JAKARTA – BPBD Kabupaten Halmahera Selatan melaporkan perkembangan dampak gempa magnitudo 5,2 yang dirasakan di wilayahnya. Sejumlah kerusakan bangunan telah teridentifikasi dengan tingkat kerusakan ringan. Belum ada laporan korban meninggal akibat gempa ini.
Data per Jumat 26 Februari pukul 22.00 WIB, BPBD Kabupaten Halmahera Selatan mencatat sejumlah kerusakan dengan kategori rusak ringan (RR), antara lain rumah 60 unit, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 1 unit, 1 unit rusunawa, 1 unit kantor Pengadilan Agama, 1 unit bangunan kompi D TNI, 1 unit bangunan DInas Perkim.
"Selain kerusakan, gempa mengakibatkan tiga warga luka ringan dan sebanyak 45 KK (169 jiwa) mengungsi. BPBD setempat masih terus melakukan pendataan terhadap dampak gempa M5,2," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis, Sabtu (27/2/2021).
Baca Juga: Gempa M5,2 di Maluku Utara Rusak Puluhan Rumah
Pascagempa BPBD segera melakukan upaya penanganan darurat, antara lain kaji cepat dan berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait, termasuk TNI dan Polri. Dalam upaya memberikan pelayanan kepada warga penyintas, BPBD telah mendirikan tenda-tenda keluarga untuk warga maupun pasien yang sedang dirawat di RSUD Labuha.
"Petugas BPBD di lapangan mengimbau warga untuk tidak panik serta segera menghindari tertimpa bangunan apabila gempa susulan terjadi," tuturnya.
Sebelumnya, BNPB melaporkan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 5,2 terjadi pada Jumat 26 Februari, pukul 18.02 WIB. Gempa memicu guncangan kuat hingga warga Labuha di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, merasakannya.
Baca Juga: 632 Bencana Landa Indonesia Dua Bulan Terakhir, Banjir Paling Banyak
BPBD Kabupaten Maluku Utara melaporkan guncangan kuat dirasakan warga di Desa Labuha. Guncangan kuat terjadi selama 2 hingga 3 detik di desa tersebut. Warga sempat panik dan berhamburan keluar rumah akibat guncangan kuat. BPBD setempat juga melaporkan bahwa lampu padam.