Kata Hadi, hal tersebut perlu didukung oleh fasilitas publik lainnya dengan tidak menghilangkan identitasnya sebagai Kawasan Cagar Budaya dan menjadikannya Kawasan Oriented Development (TOD), dengan kemudahan aksesibilitas pejalan kaki serta kemudahan menuju berbagai akses moda transportasi (MRT, BRT, Bus Non BRT) di kawasan tersebut.
Baca juga: Proyek Pembangunan Trotoar di Jakarta Baru 15% dari Target 2.600 Km
Tujuan Penataan Trotoar di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yaitu, mendukung kawasan TOD Kebayoran Baru, mobilitas 15-minute City untuk ragam kelas sosial ekonomi, mendorong Shifting perpindahan pengguna moda transportasi pribadi di dalam Kawasan dengan transportasi publik dan atau sepeda.
Lalu mendorong (Micro-Mobility) mobilitas jarak pendek dengan moda transportasi tidak bermotor, dan menata saluran utilitas kabel udara menjadi bawah tanah.
"Konsep Penataan Complete Street adalah penataan ulang ruang jalan sesuai dengan fungsinya untuk mengakomodir seluruh kebutuhan pengguna jalan sesuai porsi yang tepat dengan memprioritaskan pejalan kaki, pesepeda dan pengguna transportasi umum," pungkasnya.
(Awaludin)