Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah 3 Patung Buddha Emas dan Kota yang Hilang di Lereng Pegunungan Lasem

Doddy Handoko , Jurnalis-Selasa, 02 Maret 2021 |06:01 WIB
Kisah 3 Patung Buddha Emas dan Kota yang Hilang di Lereng Pegunungan Lasem
Patung Buddha Emas (Foto: Ist)
A
A
A

Sebelumnya, pada hari Sabtu tanggal 24 Nopember 2018 ditemukan juga arca kepala Buddha di Desa Sriombo. Para pekerja yang menggali fondasi untuk bangunan gapura Desa Sriombo menemukan arca kepala Buddha dari teracota atau tanah yang dibakar. Patung kepala Buddha tersebut Tinggi 9 cm lebar 7 cm.

Penemuan direspon oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Rembang. Hanya selang sehari, tim dari Balai Arkeologi Yogyakarta datang ke Rembang guna meneliti temuan situs patung kepala Buddha. Para arkeolog didampingi aparat desa dan tim LKCB melakukan pendokumentasian awal.

Berbagai penemuan benda kuno dan bersejarah itu mengingatkan pada kisah legebda kota kuno Pucangsulo yang lenyap karena bencana alam. “Warga sekitar pernah menemukan arca dan batu bata merah di areal persawahan. Selain itu, warga pernah menemukan batu bata merah yang berserakan di sekitar Desa Sulo,” kata Koh Lam.

Dalam kitab Carita Sejarah Lasem dikisahkan bahwa dahulu terdapat kota Pucangsulo yang terletak di sebelah timur Lasem, sekarang kawasan Sriombo. Kota ini lenyap ketika terjadi gunung meletus dan gempa bumi, hancur ke laut. Diduga sekarang berada di dukuh Sulo dan dukuh Gepura. Juga di sekitar dukuh Logading.

Pada tahun Masehi 471, Gunung Maura (Murya) meletus, pegunungan di selatan-timur pecah menjadi Gunung Pati Ayam, Kabupaten Pati.

Bibir kawah yang jebol bergerak ke selatan menutup selat Maura, lalu menjadi pedalaman, Pati, Juana, tersisa rawa-rawa besar yang luas di Undhakan dan Sungai Silugangga.

Lava gunung yang meletus terbang ke timur membuat laut bergolak hingga mengakibatkan tsunami menghantam lereng Pegunungan Ngargapuro lalu ke selatan sampai wilayah Kaye, Pati.

Hantaman ombak menyeret lereng gunung-sehingga longsor menutup Teluk Kendheng, sehingga menjadi daratan, sekarang dikenal dengan wilayah Kayen, Jakenan, Kaliori, Rembang, Sulang, Lasem, dan Pamotan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement