Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah 3 Patung Buddha Emas dan Kota yang Hilang di Lereng Pegunungan Lasem

Doddy Handoko , Jurnalis-Selasa, 02 Maret 2021 |06:01 WIB
Kisah 3 Patung Buddha Emas dan Kota yang Hilang di Lereng Pegunungan Lasem
Patung Buddha Emas (Foto: Ist)
A
A
A

Longsoran lereng Gunung Ngargapura Lasem sebelah selatan mendorong lipatan bumi di Lasem. Tanahnya membuat tegal dan persawahan Pucangsula terpendam. Sekarang menjadi desa Ngendhen, Lagadhing, Sendangsari, Topar, Klindon, dan Warugunung, wilayah sekitar kota Lasem.

Diceritakan secara detail tentang kondisi kota Pucangsulo. Pada tahun Masehi 390, Dhatu Hang Sam Bandra membuat pelabuhan dan galangan-kapal (dhak-palwa) di Sunglon Bugel atau Gunung Bugel (Bekasnya sekarang menjadi ladang dan kali disebut Palwadhak, selatan Desa Tulis, Kecamatan Lasem).

Pelabuhan Pucangsulo di sebelah di timur galangan kapal dibuatkan gapura menghadap ke barat arah laut-teluk Kendheng, sekarang menjadi Desa Gepura.

Dari gapura dibuatkan jalanan sepanjang lereng pegunungan Argasoka atau pegunungan Lasem hingga pusat kota Pucangsulo. Dijelaskan Koh Lam, "Kemungkinan kota Pucangsulo terletak di antara dukuh Gepuro dan dukuh Sulo. Nama Desa Sulo mengingatkan pada nama kota Pucangsulo."

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement