Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Beberapa Pasangan yang Dituduh Merusak Tatanan Keluarga Seluruh Jepang

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Senin, 08 Maret 2021 |07:13 WIB
Kisah Beberapa Pasangan yang Dituduh Merusak Tatanan Keluarga Seluruh Jepang
Mari dan pasangannya tidak akan menikah sebelum aturan tentang nama keluarga diubah (Foto: Mari Inoue)
A
A
A

JEPANG - Kotaro Usui dan Mari Inoue memutuskan tidak akan menikah sebelum aturan tentang nama keluarga diubah.

Mari Inoue adalah seorang profesor ilmu bahasa Inggris di Tokyo, Jepang. Perempuan ini sudah bertunangan dengan kekasihnya tiga tahun lalu. Namun Inoue berkata, mungkin mereka tidak akan pernah menikah.

Bukan pandemi Covid-19 yang menghalangi pernikahan itu, tapi regulasi kuno di Jepang yang mengharuskan pasangan menggunakan satu nama keluarga yang sama.

Secara teori, satu dari dua orang yang menikah dapat menghapus nama keluarga mereka. Biasanya, perempuanlah yang hampir selalu melakukan itu.

Merujuk sebuah kajian di Jepang tahun 2017, 96% orang yang merelakan nama keluarga saat hendak menikah adalah perempuan.

"Menurut saya ini tidak adil. Saya dan pasangan saya seharusnya punya pilihan untuk tetap mempertahankan nama keluarga," kata Inoue.

(Baca juga: Lawatan ke Irak, Paus Fransiskus Kunjungi Bekas Daerah Kekuasaan ISIS hingga Bertemu Ulama Syiah)

Dan tunangan Inoue, Kotaro Usui, sependapat dengannya. Usui sempat mempertimbangkan menggunakan nama keluarga Inoue, tapi keluarga besarnya berang.

"Saya tidak mau membuat anggota keluarga saya kecewa," kata Usui.

"Kami berharap bisa memilih apakah akan mengganti atau mempertahankan nama keluarga kami," tuturnya.

Jepang adalah satu dari sedikit negara maju yang tidak membiarkan pasangan suami-istri menggunakan nama keluarga berbeda. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kebijakan itu digulirkan melalui peraturan yang mendiskriminasi perempuan.

Enam tahun lalu, dua gugatan yang diajukan untuk mengubah regulasi itu menemui jalan buntu.

Namun gerakan untuk merevolusi peraturan lama tersebut, yang turut diikuti Inou dan Usui, akan terus bergulir.

(Baca juga: Warga Harap Kunjungan Paus Wujudkan Perdamaian)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement