Wallace dan beberapa pemimpin agama setempat lainnya mendapat suntikan vaksin pertama mereka bulan lalu.
Jumlah warga kulit hitam mencapai lebih dari setengah dari populasi di Washington DC, tetapi tiga perempat jumlah kematian di kota itu akibat Covid-19 adalah warga kulit hitam.
Kota Washington DC kini menawarkan program vaksinasi bagi warga berusia di atas 65 tahun, tetapi data menunjukkan bahwa para lansia yang tinggal di kawasan yang paling miskin dan paling banyak dihuni warga kulit hitam justru tertinggal .Sejumlah gereja kulit hitam di luar Washington DC juga berusaha menolong pemerintah dan rumah sakit untuk mendistribusikan vaksin Covid -19.
Pendeta Howards Earle Jr dari Gereja New Hope Baptist di Michigan menjadikan gereja lokasi vaksinasi Covid-19 .
Pendeta Earle bermitra dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kent dan layanan kesehatan Spectrum Health untuk menciptakan tempat yang aman bagi vaksinasi di ruang kebugaran di gereja.
“Kami ingin menjangkau populasi warga Amerika keturunan Afrika dalam jumlah persentase yang besar dengan melakukannya di lokasi ini,” kata Teresa Branson, petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan kabupaten Kent.
Barbara Felker, seorang eksekutif perusahaan layanan kesehatan sekaligus seorang pendeta di Gereja Highbridge Community di Bronx di Kota New York, membuka klinik sementara di sejumlah gereja. Perusahaan tempatnya bekerja, Northwell Health, menyesuaikan proses pendistribusian vaksin di antara komunitas minoritas, dengan beralih dari penggunaan situs masyarakat untuk memberitahukan jadwal vaksinasi, menjadi pengiriman email kepada pendeta-pendeta setempat tentang program vaksinasi Covid-19 yang dapat dibagikan di komunitas mereka.
Felker menambahkan,“Kemitraan berdasarkan agama sangat penting untuk mendapatkan akses ke perawatan dan distribusi. Pendeta-pendeta berada di dalam lingkungan komunitas dan mereka tahu bagaimana menjangkau jemaatnya.”
(Susi Susanti)