Beberapa negara Eropa, termasuk Austria, telah menangguhkan penggunaan batch obat tertentu sebagai tindakan pencegahan.
Namun, Belgia, Polandia, Republik Ceko dan Ukraina mengatakan mereka akan terus memberikan vaksin AstraZeneca.
Menteri Kesehatan Belgia Frank Vandenbroucke mengatakan dengan jumlah kasus yang tinggi saat ini, Belgia tidak dapat menghentikan peluncurannya.
“Bagi kami, keseimbangannya jelas dan bersih, ini berpacu dengan waktu,” ujarnya.
Thailand mengumumkan akan mulai menggunakan vaksin itu pada Selasa (16/3), menyusul penundaan singkat peluncuran karena masalah keamanan.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan para ahli kesehatan telah meyakinkannya bahwa semua vaksin yang diberikan di negara itu, termasuk milik AstraZeneca, aman.
Regulator obat-obatan Inggris juga mengatakan tidak menemukan bukti jika suntikan vaksin AstraZeneca menyebabkan pembekuan. Karena itu, mereka mendesak orang-orang di negara itu untuk mendapatkan vaksin ketika diminta melakukannya.
Profesor Andrew Pollard, direktur kelompok vaksin Oxford yang mengembangkan suntikan Oxford-AstraZeneca, mengatakan kepada program Today BBC, mengatakan ada "bukti yang sangat meyakinkan bahwa tidak ada peningkatan dalam fenomena pembekuan darah di Inggris, di mana sebagian besar dosis masuk Eropa telah diberikan sejauh ini ".
(Susi Susanti)