Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pria Ini Mabuk dan Tolak Pakai Masker Sebanyak 40 Kali Selama Penerbangan

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 17 Maret 2021 |13:12 WIB
Pria Ini Mabuk dan Tolak Pakai Masker Sebanyak 40 Kali Selama Penerbangan
Pria ini mabuk dan tolak pakai masker selama penerbangan (Foto: Cavendish Press (Manchester) Ltd)
A
A
A

MANCHESTER - Seorang ayah dari satu anak yang mabuk karena minuman keras dan menolak 40 kali permintaan untuk memakai masker selama penerbangan akhirnya dibebaskan dari penjara hari ini.

Adrian Front, 30, ditahan oleh polisi di Bandara Manchester setelah staf RyanAir melaporkannya karena mengonsumsi alkohol bebas bea dan berulang kali melepas masker meski diperingatkan untuk memakainya selama perjalanan.

Saat disaksikan oleh 100 penumpang termasuk anak-anak, pekerja pabrik ini membentak seorang awak kabin sebelum menolak untuk meninggalkan pesawat ketika polisi naik.

Dia kemudian berulang kali melepas masker ketika dia dikawal ke bagian belakang mobil polisi.

Lelaki asal Polandia yang tinggal di Hull dilaporkan pulang ke Inggris dari kota asalnya Krakow setelah kunjungan emosional untuk melihat bayi perempuannya.

Dia diketahui minum wiski dan vodka di barisan belakang pesawat setelah merasa 'sedih' karena harus meninggalkan anak itu bersama ibunya.

(Baca juga: Jadi Babysitter, Bocah 15 Tahun Melahirkan, Bayinya Dibuang ke Tempat Sampah)

Penangkapan terjadi pada 29 Januari lalu setelah penerbangan lepas landas pada pukul 19.30 waktu setempat..

Di Pengadilan Mahkota Jalan Minshull, Manchester, Front yang mengaku mabuk di pesawat dijatuhi hukuman enam bulan penjara ditangguhkan selama 18 bulan. Dia juga diperintahkan untuk menyelesaikan 150 jam pekerjaan yang tidak dibayar dan membayar denda 500 poundsterling (Rp10 juta).

"Anda telah mengatakan kepada pengadilan ini melalui penasihat Anda bahwa Anda tidak hanya malu dengan perilaku Anda, tetapi Anda telah mempermalukan keluarga Anda,” terang Hakim Angela Nield.

"Di pesawat, Anda membawa sejumlah besar minuman alkohol tinggi dan melakukan perjalanan penting di saat krisis yang meningkat karena pandemi,” jelasnya.

"Karena kebiasaan minum Anda disembunyikan secara efektif, sulit bagi awak kabin untuk mengukur tingkat keracunan Anda. Ketika ternyata Anda sangat mabuk, mereka tidak dapat mengendalikan perilaku Anda sejak saat itu,” lanjutnya.

(Baca juga: Bejat, Penjual Sayur Berusia 68 Tahun Ini Perkosa 40 Anjing Liar)

"Penolakan Anda untuk mengenakan masker wajah dengan benar, kondisi perjalanan di masa-masa sulit ini, tidak hanya membuat mereka harus berbicara beberapa kali dengan Anda, tetapi ini juga meningkatkan kekhawatiran sesama penumpang,” urainya.

"Anda melecehkan awak kabin yang hanya melakukan pekerjaan mereka. Orang yang mabuk hampir tidak jarang ditemukan di pesawat, tetapi dalam kasus ini, perilaku Anda sedemikian rupa sehingga perlu menelepon ke Manchester agar polisi dapat hadir,” ujarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement