Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Wagub NTT Minta Jangan Impor Garam, LaNyalla Ingin Pangkas Biaya Logistik

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 24 Maret 2021 |22:23 WIB
Wagub NTT Minta Jangan Impor Garam, LaNyalla Ingin Pangkas Biaya Logistik
Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti. (Foto : Ist)
A
A
A

KUPANG – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef Nae Soi, meminta DPD RI ikut memperjuangkan harapan para petambak garam supaya pemerintah tidak mengimpor. Itu lantaran garam merupakan salah satu potensi andalan provinsi tersebut.

Wagub Josef menyampaikan harapannya itu saat memberi sambutan selamat datang kepada Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan rombongan, yang hadir ke NTT dalam rangka membuka Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Strategi Meningkatkan Indeks Kemandirian Fiskal Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (24/3/2021).

LaNyalla hadir bersama Senator asal NTT, Abraham Liyanto, Angelius Wake Kako dan Asyera RA Wundalero, serta Senator asal Aceh Fachrul Razi dan Senator asal Lampung Bustami Zainuddin. Gubernur NTT Victor Laiskodat berhalangan hadir karena sedang bertugas di luar kota.

“Terus terang kami minta dukungan kepada DPD RI agar menyampaikan kepada pemerintah agar jangan impor garam, tapi bantu serap garam kami di NTT. Provinsi ini punya potensi untuk menghasilkan 1 juta ton garam dan itu bisa ditingkatkan lagi bila terserap,” ungkap Josef.

Namun, kenyataannya, sambung Josef, garam tidak terserap. Bahkan pemerintah memutuskan untuk impor. “Padahal kalau potensi ini tergarap, sudah menjadi salah satu bagian dari penyumbang meningkatnya indeks kemandirian fiskal daerah,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, LaNyalla mengakui bila selain pariwisata, pertanian dan perikanan budidaya, termasuk rumput laut, serta peternakan dan komoditas daging, produksi garam di NTT sangat bisa ditingkatkan. Dan bisa menjadi salah satu potensi andalan NTT.

Baca Juga : Hadiri Panen Raya, Ketua DPD RI: Impor Beras Bukan Solusi!

“Sebut saja dua produk unggulan, daging sapi dan garam industri. Produk daging dan garam dari NTT harus bisa keluar dari NTT dengan biaya logistik yang murah. Dan untuk itu, mekanisme suplay chain manajemen harus ditata dengan baik oleh Pemda. Sehingga produk bisa sampai ke industri-industri yang menggunakan garam sebagai bahan baku, yang rata-rata berada di luar NTT,” paparnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement