"Program pembangunan dan rehabilitasi ini saya yakini akan bertalian erat dengan peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat serta solusi untuk menekan angka stunting di NTT," kata La Nyalla.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya telah membangun banyak bendungan di berbagai daerah dan selanjutnya akan diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian. Diharapkan dengan meningkatnya produktivitas pertanian, juga dapat membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Baca Juga : Kondisi Terkini di PN Jaktim Jelang Sidang Lanjutan Habib Rizieq
Di Provinsi NTT, dukungan infrastruktur pertanian pada TA 2020 dilaksanakan dengan merehabilitasi tujuh irigasi dengan anggaran Rp73,1 miliar yakni Nggorang, Hobotopo dan So'a, Aesao, Lembor, Satarbeleng, Waedingin, dan Haekesak serta membangun lima jaringan irigasi baru dengan anggaran Rp82,3 miliar yakni Kodi seluas 700 hektare, Baing seluas 14 hektare, Raknamo seluas 250 hektare serta Wae Laku dan Wae Dingin seluas 125 hektare.
Rehabilitasi jaringan irigasi di NTT dilanjutkan pada TA 2021 terhadap 8 jaringan irigasi dengan anggaran Rp 119,5 miliar yakni Nggorang, Lembor, Netemnanu, Tilong, Mbay Kanan, Satarbeleng, Wae Dingin, dan Nebe. Selain itu juga dilakukan pembangunan Baing di Kabupaten Sumba Timur seluas 100 Ha dengan anggaran Rp32,25 miliar.
(Angkasa Yudhistira)