Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pangeran Diponegoro Disuguhi Roti Putih dan Kentang Welanda

Doddy Handoko , Jurnalis-Senin, 29 Maret 2021 |07:39 WIB
 Kisah Pangeran Diponegoro Disuguhi Roti Putih dan Kentang Welanda
Pangeran Diponogoro (foto: ist)
A
A
A

Meskipun ia dijaga ketat dengan pengawalan yang kuat, dan tidak pernah dibiarkan lepas dari pengawasan perwira kawalnya, Pangeran “lambat-laun merasa ceria dan senang dengan perlakuan baik yang diperolehnya di Wisma Residen”.

De Stuers dan Roeps, dua orang yang akan dipujikan oleh Van den Bosch kepada Raja Belanda agar dianugerahi penghargaan bintang jasa Singa Belanda (Ridderorde der Nederlandsche Leeuw) untuk jasa-jasa, menyempatkan diri menanyai sang Pangeran mengenai Perang Jawa dan sebab-musababnya, keterangan yang secepatnya disampaikan kepada Gubernur-Jenderal.

Pada hari Minggu, 28 Maret 1830, ia dibawa ke Batavia (pasca-1942, Jakarta) dari Semarang menggunakan kapal uap SS Van der Capellen. Dia tiba pada tanggal 8 Maret dan segera dibawa dari dermaga di Pasar Ikan ke Balai Kota untuk menunggu keputusan pemerintah Belanda-Hindia tentang nasibnya sebagai tahanan politik.

Di sini ia ditempatkan di apartemen pribadi kepala dinas penjara Batavia yang harus dikosongkan jika ada tahanan Eropa atau Indonesia yang berstatus “tinggi” berada di kediamannya. Keluarga dekat Sang Pangeran (istri, saudara perempuan, dan ipar laki-laki) berbagi ruang bersama dengan 16 pengikutnya yang ditampung di bangunan tambahan di sampingnya.

Meskipun berita tentang kedatangan Pangeran ke Batavia itu belum disiarkan dalam surat kabar gubernemen, Javasche Courant (De Haan 1935b, II:222 catatan 1), rombongan orang-orang Eropa yang ingin tahu menyewa kapal-kapal kecil atau berkerumun di dermaga untuk menyaksikan dia turun ke darat.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement