JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta TNI AU untuk mencermati perkembangan teknologi pesawat nirawak atau drone sebagai alat utama sistem senjata (alutsista) modern.
(Baca juga: Tangisan Nenek Hulda Luluhkan Hati Pembajak Pesawat Woyla)
Menurutnya , Azerbaijan menang perang atas Armenia di Nagorno-Karabakh karena kekuatan pesawat tempur nirawak atau unmanned combat aerial vehicle (UCAV). Berkaca pada konflik tersebut, pesawat nirawak menjadi kekuatan strategis dalam peperangan modern.
(Baca juga: Kemenkumham Ajak Semua Pihak Diskusi Perkembangan RUU KUHP)
"Konflik antara Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh yang patut kita jadikan lesson learn. Kemenangan Azerbaijan atas Armenia telah membuka mata dunia terhadap kekuatan udara baru yang efisien dan mematikan yaitu pesawat tempur nirawak atau unmanned combat aerial vehicle atau UCAV," katanya saat menjadi keynote speaker pada acara Seminar Internasional Air Power 2021, Rabu (31/3/2021).
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) itu berujar, pesawat nirawak atau UCAV tidak hanya digunakan untuk misi penyerangan saja, tetapi juga sangat efektif untuk menjadi mata di angkasa. Hadi ingin modernisasi alutsista ini menjadi kekuatan inti dalam susunan bertempur.
"Di tengah proses modernisasi yang sedang kita jalani saat ini, transformasi air power harus mencermati perkembangan kemampuan pesawat udara nirawak, drone atau UCAV," jelasnya.