AMMAN – Keadaan di Yordania tengah panas. Otoritas keamanan dilaporkan telah menangkap sejumlah mantan pejabat dan anggota kerajaan karena diduga hendak melalukan kudeta.
Militer Yordania juga dilaporkan telah mengeluarkan peringatan kepada saudara tiri Raja Abdullah II, Pangeran Hamzah bin Hussein.
The Washington Post melaporkan, pihak berwenang Yordania menangkap hampir 20 orang lainnya setelah apa yang oleh para pejabat disebut sebagai "ancaman bagi stabilitas negara".
Baca juga:Â Mantan Putra Mahkota Yordania Hamzah Ditahan, Dilarang Menghubungi Siapapun
Seorang mantan pejabat Amerika Serikat (AS) yang mengetahui kejadian-kejadian di Yordania mengatakan bahwa plot tersebut, yang dia gambarkan sebagai hal yang kredibel dan berbasis luas, tidak melibatkan "kudeta fisik".
Sebaliknya, katanya, mereka yang terlibat berencana untuk mendorong protes yang akan tampak sebagai "pemberontakan populer dengan massa di jalan" dengan dukungan kelompok suku di Yordania.
"Yordania akan menyelidiki apakah ada pihak asing dalam plot tersebut," kata mantan pejabat AS itu, yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dilansir Reuters pada Minggu (4/4/2021).Â
Baca juga:Â Yordania Kecam Israel Setelah Puluhan Yahudi Masuki Masjid Al Aqsa
Sementara itu, panglima militer Yordania, Yusef Huneity mengatakan Hamzah, yang merupakan mantan Putra Mahkota Yordania, bukan salah satu orang yang ditangkap.
Namun, Huneity menyebut, pihaknya telah memperingatkan Hamzah untuk segera menghentikan menghentikan aktivitas yang menargetkan keamanan dan stabilitas Yordania.
Follow Berita Okezone di Google News