Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Laksamana Majapahit Mpu Nala & Pohon Raksasa Bahan Kapal di Pulau Rahasia

Doddy Handoko , Jurnalis-Sabtu, 10 April 2021 |06:15 WIB
Kisah Laksamana Majapahit Mpu Nala & Pohon Raksasa Bahan Kapal di Pulau Rahasia
Foto: Istimewa
A
A
A

JAKARTA - Mpu Lembu Nala atau Laksamana Nala adalah Panglima Angkatan Laut Majapahit yang menjabat sejak Majapahit di bawah kekuasaan Tribhuwana Tunggadewi hingga Hayam Wuruk. Panglima Perang disebut Rakryan Tumenggung.

Nama Mpu Nala sebagai Panglima Perang Majapahit disebut dalam lima sumber sejarah, yaitu Kakawin Nãgarakṛtãgama atau Deçawarṇana, Prasasti Prapancasarapura, Prasasti Batur, Prasasti Bendasari, dan Prasasti Sekar.

Mahapatih Gajah Mada menyadari bahwa untuk menyatukan pulau-pulau di Nusantara tidak bisa dilakukan melalui jalur darat akan tetapi harus dilakukan melalui ekspedisi maritim.

Majapahit sudah memiliki angkatan laut dengan kapal perang bekas tentara Mongol yang dikirim oleh Kubilai Khan untuk menaklukkan Jawa pada saat pemerintahan Kertanegara. Namun, angkatan laut yang dimiliki saat itu masih lemah.

Oleh karena itu, ia meminta bantuan dari Laksamana Nala untuk memperkuat angkatan laut Majapahit, perbaikan kualitas kapal perang Majapahit.

Ia diangkat secara resmi oleh Rajaputri Tribhuwana Tunggadewi sebagai panglima angkatan laut Majapahit. Laksamana Nala lalu banyak menghabiskan waktunya di pangkalan militer angkatan laut, yaitu di Pelabuhan Ujung Galuh, kini pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Baca juga: Melacak Misteri Lapangan Bubat di Trowulan

Sebagai seseorang yang lahir dan dibesarkan di daerah pesisir, dunia kemaritiman bukanlah suatu hal yang asing baginya. Ia mempelajari konstruksi kapal perang peninggalan tentara Mongol.

Baca juga: Kisah Bangsawan Pajajaran Bersimbah Darah dan Dyah Pitaloka Bunuh Diri di Bumi Majapahit

Diketahui terdapat berbagai kelemahan dari kapal perang tersebut. Misalnya, bentuk badan kapal yang gemuk sehingga mempersulit sistem navigasi kapal.

Nala merancang bentuk kapal yang ideal bagi angkatan laut Majapahit. Badan kapal rancangannya dibuat lebih ramping namun kapasitasnya empat kali lebih besar daripada kapal sebelumnya. Kapal ini bahkan mampu menampung ratusan prajurit, bekal selama setahun, dan puluhan ribu kuda.

Kapal rancangan Laksamana Nala terbuat dari sejenis kayu pohon raksasa yang tumbuh di pulau yang dirahasiakan. Selain itu, kapal perang Majapahit dilengkapi dengan meriam cetbang.

Setelah internal angkatan laut Majapahit dibenahi, Laksamana Nala mulai memimpin ekspedisi maritim ke seluruh Nusantara di bawah pengawasan Gajah Mada.

Pada 1339-1341, angkatan laut yang dipimpin oleh Laksamana Nala berhasil menundukkan seluruh Nusantara bagian barat yang dimulai dari kerajaan Samudra Pasai, ke seluruh Pulau Sumatera, Semenanjung Melayu, dan berakhir di Kalimantan.

Ekspedisi Majapahit ke tanah Samudra Pasai merupakan ekspedisi terbesar selama Majapahit berdiri dengan mengikutsertakan 400 kapal yang mana satu kapal dapat menampung 200-1.000 orang.

Pada 1343, bersama Gajah Mada, Laksamana Nala mampu menaklukkan Nusantara Timur yang dimulai dari Bali, Lombok, Sumbawa, Seram, Sulawesi, dan berakhir di Dompo.

Angkatan laut Majapahit di bawah komando Laksamana Nala merupakan angkatan laut terbesar dan terkuat di dataran Asia Tenggara. Kekuatan kurang lebih 40.000 tentara menjadikan Majapahit sebagai sebuah negara adikuasa yang disegani di kawasan Asia Tenggara bahkan kekaisaran China.

Dalam buku Kisah Para Kesatria Penjaga Samudra karya Agus Soeroso dan Majapahit Peradaban Maritim karya karya Irawan Joko diceritskan, Nala menempatkan gugus kapal perang berjumlah beberapa puluh untuk menjaga lima titik penting perairan Nusantara.

Armada gugus pertama bertugas di sebelah barat pulau Sumatera sebagai gugus kapal perang penjaga samudera Hindia di bawah pimpinan Laksamana yang berasal dari Jawa Tengah;

Armada gugus kedua kapal perang penjaga Laut Kidul atau sebelah selatan Pulau Jawa di bawah pimpinan seorang Laksamana putra Bali.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement