PERAIH Anugerah Nobel Perdamaian, Dr. Denis Mukwege, Rabu (14/4/2021), memperingatkan bahwa momok kekerasan seksual dan pemerkosaan di semua konflik sekarang merupakan “pandemi nyata”.
Dia menambahkan tanpa sanksi bagi pelaku serta keadilan bagi para korban, tindakan mengerikan ini tidak akan berhenti.
BACA JUGA: Penembakan Massal di Gudang FedEx, Sejumlah Korban Dilaporkan Tewas
Dokter dari Kongo itu mengatakan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam sebuah telekonferensi video bahwa “kita masih jauh dari posisi di mana kita dapat menarik garis merah pada penggunaan pemerkosaan dan kekerasan seksual sebagai strategi dominasi perang dan teror.”
Mukwege mengimbau masyarakat internasional “untuk menarik garis merah pada penggunaan pemerkosaan dan kekerasan seksual sebagai senjata perang.” Dia menekankan bahwa “garis merah” itu harus berarti “daftar hitam dengan sanksi ekonomi, keuangan dan politik serta penuntutan hukum terhadap para pelaku dan penghasut kejahatan yang mengerikan ini.”