Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pertempuran Terbesar di Laut Jawa Tewaskan 2.300 Pelaut dan Laksamana Karel Doorman

Doddy Handoko , Jurnalis-Senin, 26 April 2021 |06:39 WIB
Kisah Pertempuran Terbesar di Laut Jawa Tewaskan 2.300 Pelaut dan Laksamana Karel Doorman
HMS Exeter tenggelam setelah dihantam serangan. (Foto: US Force on Attu Island 1943/US Navy via Wikipedia)
A
A
A

PERTEMPURAN laut terbesar dalam Perang Pasifik (1941-1945) atau Perang Dunia II pernah terjadi Laut Jawa, di utara Surabaya, dekat Pulau Bawean dan teluk Banten pada 27-28 Februari dan 1 Maret 1942 antara Angkatan Laut Sekutu lawan AL Jepang.

Pertempuran Laut Jawa yang dikenal dengan nama Battle of Java Sea, pertempuran laut terbesar kedua setelah Battle of Jutland, yang berlokasi dekat perairan Denmark dan Norwegia.

Pertempuran Laut Jawa yang dahsyat ini diceritakan di buku D'Albas, Andrieu (1965). Death of a Navy: Japanese Naval Action in World War II dan Dull, Paul S. (1978). A Battle History of the Imperial Japanese Navy, 1941-1945. Naval Institute Press.

27 Februari 1942, merupakan sejarah kelam bagi Sekutu yang tergabung dalam ABDACOM (American-British-Dutch-Australian Commando) untuk mempertahankan Hindia Timur agar tidak jatuh ke tangan Kekaisaran Jepang di laut Jawa. 

Baca juga: KRI Pasopati, Kapal Selam Pertama Milik TNI AL Tanpa Pendingin dan Pernah Dibayangi Pesawat Tempur AS

Sekutu, yang terdiri atas Australia, Belanda, Amerika Serikat dan Inggris mengerahkan 2 kapal penjelajah berat, 3 kapal penjelajah ringan dan 9 kapal perusak. Armada ini dipimpin Rear Admiral Karel Doorman. 

Dalam Pertempuran Laut Jawa, Jepang mengerahkan 2 kapal penjelajah berat, 2 kapal penjelajah ringan, 14 kapal perusak, dan 10 kapal transport. Armada itu dipimpin Laksamana Muda Takeo Takagi.

Pertempuran Laut Jawa pada 27 Februari 1942 tercatat menjadi pertempuran Angkatan Laut Sekutu dan Kekaisaran Jepang pertama di Front Asia yang terjadi secara langsung. 

Armada laut Belanda menggunakan HNLMS De Ruyter, HNLMS Java, dan HNLMS Kortenaer, bersama armada sekutu lainnya, karam ditorpedo armada Jepang.

Baca juga: Kisah KH Hasyim Asyari Disiksa Jepang hingga Telapak Tangannya Remuk

Semua komando Sekutu pada saat Pertempuran Laut Jawa berada di tangan Laksamana Kareel Doorman .Tapi HNLMS De Ruyter tenggelam bersama Laksamana Muda Karel Doorman.

Februari 1942, sekutu Belanda, Inggris, Amerika Serikat dan Australia berusaha menghadang invasi militer Jepang ke Pulau Jawa. Upaya mereka gagal. Dari 17 kapal perang yang dikerahkan sekutu, 10 kapal ditenggelamkan Jepang, yang kemudian menguasai Jawa.

Laut di sekitar Indonesia, Malaysia dan Singapura menjadi kuburan bagi lebih dari 100 kapal dan kapal selam selama Perang Dunia II. 

Pertempuran ini menjadi operasi lanjutan Jepang setelah mereka berhasil menghancurkan posisi militer Inggris di Singapura dan menginvasi Filipina yang masih merupakan daerah kekuasaan Amerika Serikat.

Mendarat di Tarakan pada Januari 1942, pemimpin perang Jepang memutuskan untuk menguasai Pulau Jawa secepatnya sehingga Hinda Belanda jatuh ke tangan Jepang. Tetapi, sebelum bisa mencapai Pulau Jawa, pasukan Jepang harus terlebih dahulu merebut Laut Jawa. 

Pertempuran dimulai dengan serangkaian percobaan lebih dari 7 jam oleh Angkatan Serangan Gabungan Doorman untuk menyerang konvoi Jepang

Kedua belah pihak mulai bertempur sejak pukul 16.00 WIB, dan tembakan pertama dimulai 16 menit berikutnya. Baik Jepang dan Sekutu saling menyerang dengan keunggulan meriam dan torpedo selama fase awal pertempuran.

HMS Exeter dibuat rusak parah akibat tembakan di ruang ketel oleh granat 8 inci. Kapal itu berjalan terseok-seok ke Surabaya, dikawal kapal HNLMS Witte de With.

Jepang kembali menembakkan 2 salvo torpedo besar berjumlah 92, namun hanya mencetak 1 hantaman ke HNLMS Kortenaer yang dihantam oleh Laras Panjang. Hasilnya, kapal itu pecah menjadi 2 bagian dan tenggelam dengan cepat.

HMS Electra, yang melindungi HMS Exeter, terlibat duel dengan Jintsu dan Asagumo. Meski berhasil merusak kapal perang Jepang, namun mereka juga menderita kerusakan parah pada bangunan bagian atasnya.

Setelah tembakan serius yang dimulai di Electra dan menara kecilnya yang kehabisan amunisi, perintah meninggalkan kapal diserukan. Di pihak Jepang, hanya Asagumo yang terpaksa mundur karena rusak.

Armada Sekutu terpecah dan mundur sekitar pukul 18.00 WIB. Gerakan mundur ini dilakukan setelah 4 kapal pemburu US Destroyer Division menembakkan tabir asap untuk menutupi pergerakan mereka. Sembari bergerak, mereka juga melancarkan serangan torpedo.

Angkatan perang sekutu berbalik ke selatan menuju pesisir Jawa, kemudian ke barat dan ke utara untuk mencoba menyelamatkan diri dari kelompok pengawal Jepang, namun malah terperangkap oleh konvoi itu. Saat itulah kapal-kapal DesDiv 58 yang torpedonya dikeluarkan meninggalkan rencananya sendiri dan kembali ke Surabaya.

Pukul 21.25 WIB, HMS Jupiter terkena ranjau dan tenggelam, 20 menit kemudian armada itu melewati tempat di mana HNLMS Kortenaer tenggelam lebih dulu, dan HMS Encounter ditugaskan untuk mengangkut yang selamat.

Armada sekutu kini hanya berkekuatan 4 kapal penjelajah, mereka masih menghadapi kapal perang Jepang pada pukul 23.00 WIB. Kedua belah pihak saling menembak di kegelapan dalam kisaran panjang, hingga HNLMS De Ruyter dan HNLMS Java tenggelam oleh salvo laras panjang yang menghancurkan.

Kapal penjelajah Perth dan Houston yang tersisa kekurangan bahan bakar dan amunisi, dan menyusul perintah terakhir Doorman. Kemudian kedua kapal itu mundur, tiba di Tanjung Priok pada tanggal 28 Februari.

Pertempuran berlangsung selama sehari penuh ini telah menewaskan 2.300 orang pelaut, kebanyakan merupakan prajurit sekutu

Di pihak Belanda korban tewas berjumlah 915 orang, termasuk Jenderal Karel Doorman yang memimpin pertempuran. Secara keseluruhan di kedua belah pihak 2.300 nyawa melayang.

Doorman dan sebagian besar krunya tenggelam bersama HNLMS De Ruyter, hanya 111 orang yang diselamatkan dari kedua kapal itu.

Gugurnya Doorman di medan pertempuran membuat moral Sekutu semakin menurun sehingga Pertempuran Laut Jawa pun berakhir dengan kekalahan pihak Sekutu.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement