Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dua Perempuan Muda Tanah Air Akan Ikuti Diskusi Global Pemuda G20

Agregasi VOA , Jurnalis-Rabu, 28 April 2021 |06:19 WIB
Dua Perempuan Muda Tanah Air Akan Ikuti Diskusi Global Pemuda G20
Dua perempuan muda tanah air ikut berpartisipasi di G20 Youth (Foto: Courtesy Image)
A
A
A

WASHINGTON - Setiap tahun para pemuda dari negara-negara G20 bertemu dalam “G20 Youth” atau Y20 untuk merumuskan saran generasi muda mengenai isu-isu yang dihadapi para pemimpin G20. Kehadiran mereka diharapkan membantu para pemimpin negara menentukan kebijakan-kebijakan mereka di masa yang akan datang.

Kali ini, Puteri A. Komarudin, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR) dari Partai Golkar dan Caroline “Dea '' Tasirin, dosen di Universitas Sam Ratulangi, Manado akan ikut berpartsipasi di G20 Youth.

Puteri adalah wakil dapil ke-7 Provinsi Jawa Barat yaitu Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Ia kerap turun menemui konstituen atau warga yang diwakilinya untuk mendapat masukan. Puteri adalah salah seorang anggota Komisi XI DPR, yang membawahi bidang perbankan, keuangan dan bidang rencana pembangunan.

“Kesempatan yang sangat baik untuk menyuarakan kepentingan pemuda-pemudi Indonesia di forum Internasional, apalagi karena pekerjaan sehari-hari sebagai wakil rakyat adalah menyerap aspirasi,” ujarnya.

Enam puluh pemuda dari negara anggota G20 tahun ini akan memusatkan perhatian pada pilar bagi langkah-langkah pemimpin, yaitu Rakyat, Bumi dan Kemakmuran. Para delegasi juga diminta untuk memilih jalur-jalur yang ingin dibahas nantinya dalam pertemuan dengan wakil-wakil negara lain.

(Baca juga: Warga Arab Saudi Suka Cita Sambut Hujan, Bagikan Foto dan Video di Media Sosial)

“Jadi ada jalur inklusi, jalur pekerjaan di masa mendatang, dan jalur kesinambungan dan lingkungan yang sekarang diisi oleh Dea dan saya di inklusi , sementara Angelo (wakil Indonesia lainnya) pada jalur pekerjaan di masa mendatang,” tambah Puteri.

Salah satu topik inklusi yang diusulkan Puteri adalah inklusi digital bagi pendidikan di daerah pedalaman yang diharapkan akan meningkatkan kemampuan para pendidik dalam pembelajaran digital yang setara.

Sementara itu, perempuan lainnya yang mewakili Indonesia adalah Dea, yang memperoleh gelar Master of Forest Science dari Yale School of the Environment. Ia berpengalaman dalam konservasi, keterlibatan masyarakat, dan pendidikan lingkungan. Ia juga aktif berbagi pengetahuan bersama masyarakat adat yang tinggal di sekitar hutan.

Tahun ini Y20 memberinya kesempatan untuk mengarahkan perhatian para pemimpin dunia pada masalah lingkungan di Indonesia.

(Baca juga: Covid-19 "Mengganas", Warga Buru Tabung Oksigen dan Obat-obatan di Pasar Gelap, Harganya Meroket)

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement