Di antara pendukung NUG adalah Persatuan Nasional Karen (KNU), pasukan pemberontak tertua di Myanmar. Pada Rabu, Brigade 5 KNU mengatakan bahwa pasukannya telah membunuh 194 tentara pemerintah sejak konflik berlanjut pada akhir Maret.
BACA JUGA: Pertempuran Makin Sengit, Ribuan Penduduk Desa Myanmar Mengungsi ke Thailand
Seorang juru bicara junta tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.
Militer memerintah Myanmar dari 1962 hingga 2011, sebelum meluncurkan transisi tentatif menuju demokrasi dan reformasi ekonomi besar-besaran. Namun, kudeta pada Februari menghentikan transisi tersebut, membuat marah banyak orang yang tidak mau bertahan dengan fase pemerintahan militer lainnya.
Kelompok pemantau hak Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan pasukan keamanan telah membunuh 769 orang sejak kudeta. Junta membantahnya tetapi telah mengakui sekitar sepertiga dari jumlah kematian itu.
(Rahman Asmardika)