Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Program Vaksinasi Covid-19 di India, Komunitas Transgender Terabaikan

Agregasi VOA , Jurnalis-Jum'at, 21 Mei 2021 |12:03 WIB
Program Vaksinasi Covid-19 di India, Komunitas Transgender Terabaikan
Vaksin Covid-19 (Foto: Reuters)
A
A
A

INDIA - India mengincar target vaksinasi Covid-19 yang lebih tinggi dan lebih luas untuk mengatasi gelombang kedua pandemi virus corona. Namun komunitas transgender di negara itu masih merupakan kelompok yang terpinggirkan dalam proses vaksinasi.

Dhananjay Chauhan, seorang aktivis transgender terkemuka dari Chandigarh, India, mendapat suntikan vaksin pertamanya bulan lalu. Sebetulnya ia ragu menjalaninya karena merasa mendapat perlakuan diskriminatif.

Dalam formulir yang harus diisinya sewaktu mendaftarkan diri, perempuan transgender ini harus memilih jenis kelaminnya: perempuan, laki-laki, atau “lainnya”. Ia enggan mencontreng kolom “lainnya”, namun tidak mempunyai pilihan.

"Saya bukan ‘lainnya’," katanya.

“Mengapa mereka tidak memberi pilihan transgender, dan bukan ‘lainnya’? Ini sangat menyedihkan,” terangnya.

Formulir hanyalah salah satu dari banyak persoalan yang menghalangi transgender menjalani vaksinasi. Selain sering dilecehkan di banyak kesempatan, kebanyakan dari mereka mendapatkan informasi yang keliru, tidak mempunyai KTP resmi pemerintah dan tidak memiliki akses yang memadai ke internet.

(Baca juga: Masinis Pergi ke Toilet, Kereta Shinkansen Melaju 150 Km/Jam Tanpa Pengemudi)

Data mendukung fakta ini. Komunitas transgender hanya mencapai 0,013 persen dari total populasi yang divaksinasi di India hingga pertengahan Mei 2021.

Menurut data kementerian kesehatan pada 17 Mei lalu, sebanyak 75 juta lelaki dan 67,5 juta perempuan telah divaksinasi di negara tersebut. Sebagai perbandingan, hanya 20.269 dari kategori 'lainnya' yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Padahal, menurut sensus 2011, ada sekitar 487.000 transgender yang tercatat di negara itu.

Para aktivis hak-hak LGBTQ mengatakan, kondisi kesehatan yang dialami banyak anggota komunitas transgender ikut menambah kesengsaraan.

“Saya mengenal beberapa transgender yang mengidap HIV tetapi tidak peduli untuk mendapatkan vaksin. Mereka juga khawatir tentang gejala yang dialami setelah mendapatkan vaksin,” terang Vanshika Yadav, petugas penjangkauan di LSM Pehel Foundation di New Delhi.

(Baca juga: Demi Masa Depan, Warga AS Pilih Ganti Profesi Paska Pandemi Covid-19)

Pendapatnya didukung oleh Divya Darshini, seorang transgender yang bekerja di Payana, sebuah organisasi berbasis komunitas di Bengaluru. “Banyak di komunitas kami yang positif HIV dan mengidap gangguan kekebalan tubuh, jadi mereka sangat takut pergi ke tempat keramaian dan mengekspos diri mereka,” ungkap Darshini.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement