Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lawatan Pertama ke Luar Negeri, Biden Kunjungi Inggris dan Uni Eropa

Agregasi VOA , Jurnalis-Kamis, 10 Juni 2021 |05:10 WIB
Lawatan Pertama ke Luar Negeri, Biden Kunjungi Inggris dan Uni Eropa
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON, DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuju ke Inggris dan Eropa dalam lawatannya pertamanya sejak menjabat. Lawatan ini mengirimkan sinyal bahwa pemerintahannya menghargai hubungan trans-Atlantik yang erat selagi menangani berbagai tantangan seperti pandemi COVID-19, perubahan iklim dan ancaman dari China dan Rusia.

Pada Senin (7/6/2021), Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengunjungi Gedung Putih, di mana dia mengatakan Presiden Joe Biden akan disambut di Eropa dengan tangan terbuka. 

BACA JUGA: Presiden Biden Janjikan Bantuan Kemanusiaan, Rekonstruksi untuk Gaza

“Tidak ada negara kuat lain yang memiliki begitu banyak teman dan sekutu seperti yang dimiliki Amerika Serikat di NATO. Jadi saya berharap dapat menyambut kedatangan Presiden Biden di Brussels,” kata Jens Stoltenberg.

Gedung Putih mengatakan Biden ingin bekerja sama dengan sekutu-sekutu demokratis Amerika di Inggris dan Eropa untuk menghadapi tantangan seperti ancaman dan persaingan tidak sehat dari Rusia dan China, seperti disampaikan oleh Penasihat Keamanan Nasional Jake Sulivan.

“Pada KTT Amerika-Uni Eropa, presiden dan para pemimpin Uni Eropa akan fokus pada penyelarasan pendekatan kami terhadap perdagangan dan teknologi sehingga negara-negara demokrasi dan bukan yang lain, bukan China atau otokrasi lainnya, yang menetapkan aturan untuk perdagangan dan teknologi untuk abad ke-21,” jelasnya.

Namun pakar kebijakan luar negeri Brian Katulis dari pusat kajian kebijakan Center for American Progress mengatakan bahwa mengenai China, kepentingan Amerika mungkin tidak sejalan dengan kepentingan sekutu-sekutunya di Eropa.

BACA JUGA: Senat AS Setujui Rencana Inovasi Ambisius Rp2.400 Triliun untuk Melawan China

“Negara-negara di Eropa melihat kebangkitan China dan pertumbuhan ekonominya, mengamati teknologinya dan apa yang ditawarkannya, dan mencari cara untuk mempertahankan hubungan dengan Amerika Serikat tetapi juga membangun hubungan dengan China. Jadi, negara-negara seperti Jerman saya kira akan terus membatasi diri dan, sampai batas tertentu, tidak sepenuhnya sepaham dengan Amerika Serikat.”

Katulis mengatakan Biden akan berusaha menyoroti nilai-nilai bersama yang dimiliki Amerika Serikat dan Eropa, dan yang tidak dimiliki dengan Rusia dan China. 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement