JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan ada 800 klaster penularan Covid-19. Bahkan dari 800 klaster itu, lebih dari 1.400 orang ditemukan positif Covid-19.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dr Alexander K Ginting menjelaskan, penemuan klaster ini mengartikan jika contact tracing tingkat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di DKI Jakarta optimal.
“Artinya temuan klaster ini karena contact tracing di tingkat PPKM skala mikro berjalan dengan optimal,” ungkap Alex dalam keterangan yang diterima, Jumat (11/6/2021).
Sehingga, kata Alex, dengan temuan ini maka para pendatang yang kembali dari luar daerah ataupun yang melakukan perjalanan dan dilakukan karantina. Selain itu, jika ditemukan masyarakat yang reaktif Covid-19 lebih dari lima rumah bisa dilakukan mikro lockdown tingkat RT. “Semua pendatang dari luar daerah di karantina, dan RT yang merah dilakukan mikro lockdown,” katanya.
Namun, Alex menjelaskan ada beberapa faktor ditemukan banyaknya klaster yang menyebabkan kasus Covid-19 di DKI Jakarta masih tinggi. “Pertama, mobilitas masyarakat di saat masa penyekatan pra dan pasca lebaran. Sehingga kasus Covid-19 masih tinggi dan ditemukan klaster Covid-19,” tuturnya.