Para pemimpin suku khawatir beberapa anggota komunitas mereka mungkin dilanda kemarahan atas penemuan kuburan massal di dua lokasi di Kanada selama sebulan terakhir. Pekan lalu, 751 kuburan tak bertanda ditemukan di lokasi bekas sekolah perumahan di Marieval, Saskatchewan. Sementara 215 kuburan lainnya ditemukan di Kamloops, British Columbia awal bulan ini.
Dalam sebuah pernyataan dewan suku Lower Similkameen menyatakan bahwa meski mereka memahami kesedihan dan kemarahan warga di wilayah Nation Indian atas penemuan kedua kuburan massal itu, ada cara yang lebih baik untuk menghadapi isu tersebut. Para pemimpin Osoyoos dan Penticton juga mengutuk penghancuran gereja-gereja di wilayah mereka.
Gereja Katolik Roma mengoperasikan sebagian besar dari sekira 140 sekolah asrama yang didirikan oleh pemerintah Kanada pada 870-an untuk “membudayakan” dan mengasimilasi anggota First Nations dengan memisahkan anak-anak dari keluarga mereka. Beberapa sekolah beroperasi sampai tahun 1990-an.
Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Kanada yang dibentuk untuk menyelidiki sekolah-sekolah tersebut menyimpulkan pada 2008 bahwa sistem dan kebijakan asimilasi itu sendiri dapat digambarkan sebagai ‘genosida budaya’.
(Rahman Asmardika)