Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pesawat Militer Jatuh, Diduga Meleset dari Landasan Pacu

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 05 Juli 2021 |11:01 WIB
Pesawat Militer Jatuh, Diduga Meleset dari Landasan Pacu
Pesawat militer Filipina jatuh (Foto: Fars News Agency)
A
A
A

FILIPINA - Sedikitnya 45 orang tewas dan puluhan lainnya cedera pada Minggu (4/7) ketika sebuah pesawat militer Filipina jatuh dan terbakar.

Penyebab kecelakaan belum diketahu. Saat ini, pihak berwenang masih fokus mengevakuasi para korban. Setelah itu proses penyelidikan akan dilakukan.

Kendati demikian, salah satu dugaan mengemuka jika pesawat militer ini jatuh akibat meleset dari landasan pacu. Pesawat angkut C-130 Hercules ini diketahui mencoba mendarat di pulau Jolo di provinsi Sulu sekitar tengah hari.

Namun pendaratan gagal dilakukan. Panglima Militer Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan pesawat itu berusaha mendarat di pulau Jolo di provinsi Sulu ketika insiden itu terjadi pada pukul 11:30 waktu setempat (0330 GMT).

"Saat mengangkut pasukan kami dari Cagayan de Oro (di pulau selatan Mindanao), pesawat itu meleset dari landasan pacu, berusaha mendapatkan kembali tenaga tetapi tidak berhasil," kata Sobejana kepada media lokal, menggambarkan kecelakaan itu sebagai "sangat disayangkan".

(Baca juga: Pesawat Militer Jatuh, Tidak Ada Indikasi Serangan)

"Responden berada di lokasi sekarang, kami berdoa kami dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa," terangnya kepada AFP.

Sobejana mengatakan orang-orang yang diselamatkan sedang dirawat di rumah sakit Divisi Infanteri 11 terdekat.

Menurut pernyataan Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana, 50 orang telah diselamatkan sejauh ini dari puing-puing pesawat angkut C-130. Lalu 3 warga sipil tewas dalam kecelakaan itu.

(Baca juga: Foto-Foto Jatuhnya Pesawat Militer, 45 Tewas, 53 Terluka)

Lorenzana mengatakan upaya penyelamatan sedang berlangsung. Dia mengatakan pesawat itu memiliki 92 orang di dalamnya, termasuk tiga pilot dan lima awak. Sisanya adalah personel militer.

Banyak penumpang baru saja lulus dari pelatihan dasar militer dan dikerahkan ke pulau yang bergolak itu sebagai bagian dari satuan tugas gabungan memerangi terorisme di wilayah mayoritas Muslim itu.

Militer memiliki kehadiran besar di Filipina selatan di mana kelompok-kelompok militan, termasuk kelompok penculikan untuk tebusan, Abu Sayyaf, beroperasi.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement