JOHANNESBURG – Afrika Selatan dilanda kerusuhan terburuk dalam beberapa tahun terakhir setelah kekerasan yang dipicu penangkapan dan pemenjaraan mantan Presiden Jacob Zuma meningkat. Pada Selasa (13/7/2021) massa terlibat bentrokan dengan polisi, menjarah dan membakar pusat perbelanjaan di kota-kota di seluruh Afrika Selatan.
Dinas Kepolisian Afrika Selatan (SAPS) pada Selasa malam mengatakan bahwa setidaknya 72 orang telah tewas akibat kerusuhan dan kekerasan yang terjadi sementara 1.234 orang telah ditangkap dalam beberapa hari terakhir protes.
BACA JUGA: Ini Kronologi Ambruknya Crane yang Tewaskan 4 Orang
Protes pecah pekan lalu setelah penangkapan mantan Presiden Jacob Zuma atas tuduhan korupsi. Dalam beberapa hari belakangan protes telah berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan, yang menjadi ungkapan kemarahan rakyat atas kesulitan dan ketidaksetaraan ekonomi yang masih bertahan 27 tahun setelah berakhirnya apartheid di negara itu.
Kemiskinan diperburuk oleh pembatasan sosial dan ekonomi yang ketat yang bertujuan untuk memblokir penyebaran Covid-19.
BACA JUGA: Korban Bertambah, Hampir 100 Orang Tewas dalam Kebakaran RS Covid di Irak
Pejabat keamanan mengatakan pemerintah sedang bekerja untuk menghentikan penyebaran kekerasan dan penjarahan, yang telah menyebar dari kampung halaman Zuma di Provinsi KwaZulu-Natal (KZN) ke kota terbesar di negara itu Johannesburg dan sekitar Provinsi Gauteng, dan ke kota pelabuhan Samudera Hindia Durban.