SRAGEN — Wacana menggelar tes kejiwaan kepada Kepala Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, Samto, mencuat. Hal itu menyusul munculnya sejumlah kontroversi yang dibuat kades tersebut.
Sejumlah kontroversi yang dibuat Kades Jenar Sragen antara lain tidak percaya virus corona, tidak mau memakai masker, menjamin warganya bisa melaksanakan hajatan, hingga membuat baliho berisi makian kepada pemerintah dan menyebut zaman PKI lebih enak daripada zaman setelah reformasi pada Rabu (14/7/2021).
Sehari setelah memasang baliho itu, Kamis (15/7/2021), Samto sudah meminta maaf kepada warga Sragen, Pemcam Jenar, dan warga Indonesia pada umumnya karena telah membuat gaduh. Ia beralasan hanya emosi sesaat sehingga membuat baliho seperti itu. Ia juga berjanji bakal mendukung program pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.
Baru sehari setelah meminta maaf, Samto kembali berulah. Kali ini, ia mengamuk saat hajatan warganya dibubarkan paksa oleh Satgas Covid-19 Kecamatan Jenar pada Jumat (16/7/2021). Sejumlah kontroversi yang dibuat Kades Jenar itu kemudian memunculkan wacana perlunya tes kejiwaan kepada sang kades.
“Tetap harus diperiksa kejiwaannya. Walau khilaf, mestinya tidak senekat itu,” jelas Plt Kepala Inspektorat Sragen, Simon Nugroho, kepada Solopos.com.