Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Warga India Terjerat Utang 'Menggunung' Usai Pandemi Covid-19

Agregasi VOA , Jurnalis-Rabu, 28 Juli 2021 |07:21 WIB
Warga India Terjerat Utang 'Menggunung' Usai Pandemi Covid-19
Covid-19 di India (Foto: Reuters)
A
A
A

INDIA - Ketika kasus virus corona melanda India musim semi ini, Anil Sharma menengok Saurav, putranya yang berusia 24 tahun, yang dirawat di sebuah rumah sakit swasta di barat laut New Delhi, setiap hari selama lebih dari dua bulan. Pada Mei lalu, ketika jumlah kasus baru Covid-19 di India memecahkan rekor dunia yang mencapai 400 ribu per hari, Saurav dipasangkan ventilator.

Saurav sudah kembali ke rumah sekarang. Kondisinya masih lemah dan dalam masa pemulihan. Namun kegembiraan keluarga itu dibayangi oleh segunung utang yang menumpuk saat dia sakit.

Kehidupan sementara telah kembali normal di India karena jumlah kasus virus corona telah menurun. Namun, Associated Press, Senin (26/7), melaporkan jutaan orang terjerumus ke dalam mimpi buruk tumpukan besar tagihan medis. Sebagian besar orang India tidak memiliki asuransi kesehatan dan biaya untuk perawatan Covid-19 sehingga mengakibatkan mereka tenggelam dalam utang.

(Baca juga: Human Rights Watch: Israel Lakukan Kejahatan Perang di Gaza)

Sharma menguras tabungannya untuk membayar ambulans, tes, obat-obatan, dan tempat tidur di unit perawatan intensif (Intensive Care Unit/ICU). Kemudian dia pun harus mengambil pinjaman bank.

Ketika biaya meningkat, ia meminjam dari teman dan kerabat. Kemudian, dia mencoba mencari bantuan dari masyarakat melalui Ketto, situs web urun dana (crowdfunding) di India. Secara keseluruhan, Sharma mengatakan dia telah membayar lebih dari USD50 ribu (Rp725 juta) untuk tagihan medis.

Dari hasil urun dana, Sharma mendapat USD28 ribu (Rp406 juta). Namun, masih tersisa USD26 ribu (Rp377 juta) uang pinjaman yang harus dia lunasi. Ini adalah jumlah utang yang belum pernah dia hadapi sebelumnya.

(Baca juga: Warga Korut Peringati 68 Tahun Berakhirnya Perang Korea)

“Dia berjuang untuk hidupnya dan kami berjuang untuk memberinya kesempatan untuk bertahan hidup,” katanya, suaranya kental dengan emosi.

“Saya adalah seorang ayah yang bangga – dan sekarang saya menjadi seorang pengemis,” lanjutnya.

Pandemi telah menghancurkan perekonomian India, membawa bencana keuangan bagi jutaan orang karena sistem perawatan kesehatannya yang mengalami kekurangan dana kronis dan terpisah-pisah. Para pakar mengatakan biaya-biaya seperti itu pasti akan menghambat pemulihan ekonomi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement