JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) mengawal koordinasi dukungan dan bantuan transportasi untuk impor bahan baku obat dan obat-obatan penanganan Covid-19. Hal ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan pasien Covid-19.
“Saya sudah memantau dan melihat ada beberapa isu. Mulai dari kelangkaan obat impor, persoalan transportasi karena terbatasnya kargo, dan clearance atau pemeriksaan bea cukai yang butuh waktu lama, 7 sampai 10 hari,” ujar KSP Moeldoko dikutip dari rilis tertulis pada Jumat (30/7/2021).
Baca Juga: Jokowi: Covid-19 di Jawa Melandai, Gantian Luar Jawa Naik karena Varian Delta
Ia mengaku sudah menyampaikan berbagai permasalahan tersebut dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu pihaknya menggelar rapat koordinasi untuk meminta informasi terkait pengadaan obat-obatan penanganan Covid-19.
“Permasalahan sudah saya sampaikan di rapat terbatas. Untuk transportasi nanti ada dukungan dari TNI, kemudian masalah clearance bea cukai harus dipercepat. Kami butuh informasi detail terkait apa yang mau diimpor, berapa besarnya, dan jenisnya apa saja. Sehingga bisa terakomodasi dengan baik dan segera kita percepat prosesnya,” ungkap Moeldoko.
Baca Juga: Presiden Jokowi Cek RSD Wisma Atlet: Tingkat Keterisian Turun Jadi 38%
Moeldoko menyatakan bahwa Pemerintah telah mendengar dan memantau isu ini sehingga akan memfasilitasi transportasi obat-obatan dan alat kesehatan dari luar negeri. Namun, ia mengingatkan semua pihak untuk tidak memanfaatkan kemudahan ini demi keuntungan pribadi.
“Dengan adanya fasilitas kemudahan ini, silakan manfaatkan dengan sebaiknya karena kita ingin ketersediaan obat segera terpenuhi. Tapi kemudahaan ini jangan dimanfaatkan kepentingan pribadi. Urusannya dengan saya nanti,” tegasnya.