Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

30% Anak Jadi Korban KDRT Selama Sekolah Online

Avirista Midaada , Jurnalis-Rabu, 04 Agustus 2021 |16:11 WIB
30% Anak Jadi Korban KDRT Selama Sekolah <i>Online</i>
Ilustrasi (Foto : Shutterstock)
A
A
A

MALANG - Pelaksanaan sekolah tatap muka di Kota Malang ditargetkan bisa terlaksana secepatnya usai para pelajar divaksin Covid-19. Dengan begitu diharapkan sekolah tatap muka bisa segera dilakukan lantaran 30% anak sudah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) karena sejumlah orangtua tidak sabar mengajar anaknya selama sekolah online atau daring.

Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan, meski belum ada rencana dalam waktu dekat membuka sekolah tatap muka, pihaknya terus mendorong penerapan pembelajaran tatap muka di tengah pemberlakuan PPKM dan pandemi Covid-19 yang masih belum melandai.

"Belum, Insya Allah rapat semalam kita nggak bisa gini terus di bulan Agustus. Walapun dalam PPKM, saya sudah usul PPKM nggak usah berhenti sampai pandemi selesai," kata Sutiaji usai meninjau vaksinasi massal pelajar, pada Rabu (4/8/2021).

Meski pembelajaran tatap muka diusulkan Sutiaji digelar, namun pria kelahiran Lamongan ini tetap menegaskan arus mobilisasi orang harus bisa diawasi di tingkat terbawa mulai RT RW hingga kelurahan. Hal ini memungkinkan agar orang-orang yang datang dari luar wilayah bisa dilacak supaya tak membawa virus untuk masuk.

"Cuma penyekatan atau sirkulasi orang dipantau dari tingkat mikro. Sehingga tidak menutup kemungkinan sekolah akan masuk, karena dulu saya usulkan justru melalui sekolah, disiplin orang itu akan terbangun," tuturnya.

Baca Juga : Ibu Hamil Boleh Terima Vaksin Covid-19, Ini Syaratnya

Apalagi dikatakan Sutiaji selama sekolah daring dari rumah, pihaknya menemukan beberapa kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke anak-anak. Apalagi ini ditambah dengan tingkat jenuh baik orang tua dan sang anak saat melakukan pembelajaran dari rumah.

"Ada titik jenuh anak-anak, rata-rata merindukan (sekolah tatap muka). Ada 30 persen KDRT dan seterusnya, ini justru mengganggu psikologi anak. Ke depan saya minta sudah mulai kran dibuka sedikit-sedikit sekolah, tapi tetap protokol kesehatan Covid-19," kata dia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement