KABUL - Lebih dari seperempat juta orang telah mengungsi akibat pertempuran Taliban yang terus berusaha menguasai seluruh wilayah di Afghanistan. Banyak orang yang melarikan diri mencari perlindungan di Kabul.
Seorang remaja berusia 17 tahun, bernama Abdullah, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia dan keluarganya telah melarikan diri dari kota utara Kunduz setelah kota itu direbut oleh Taliban dan sekarang tidur di bawah tenda di taman Kabul.
Dia mengatakan dia dan pemuda lain di Kunduz telah dipaksa membawa granat berpeluncur roket dan amunisi lainnya untuk para militan.
Warga Kabul telah membentuk antrian panjang di bank-bank yang mencoba menarik tabungan mereka. Beberapa cabang dikabarkan sudah kehabisan uang.
"Tuhan melarang kita akan melihat perang di Kabul," kata warga kota Sayed Akbar, 53, kepada New York Times.
(Baca juga: Taliban Kuasai Semua Kota Utama, Kecuali Ibukota)
"Orang-orang di sini telah melalui 40 tahun kesedihan. Jalan yang kami lalui dibangun di atas tulang manusia,” lanjutnya.
Ada juga laporan tentang kerusuhan di penjara Pul-e-Charkhi di pinggiran ibukota, dengan penduduk setempat mengatakan tembakan terdengar dari fasilitas tersebut.
Dalam pidato TV yang direkam sebelumnya pada Sabtu (14/8), Presiden Ashraf Ghani mengatakan prioritas utama adalah remobilisasi angkatan bersenjata Afghanistan untuk mencegah penghancuran lebih lanjut dan pemindahan orang.
(Baca juga: Taliban Paksa Keluarga Serahkan Anak Gadis untuk Dinikahi, Wanita Wajib Pakai Burqa)
Pidato itu muncul di tengah spekulasi oleh beberapa orang bahwa Ghani mungkin akan mengumumkan pengunduran dirinya.
Follow Berita Okezone di Google News
(sst)