AFGHANISTAN - Sehari setelah ibu kota Afghanistan jatuh ke pihak Taliban tanpa pertempuran, Amerika Serikat (AS) dan pasukan asing lainya masih terus melindungi dan menduduki bandara internasional Kabul, ketika banyak massa yang panik mengungsi.
Juru bicara Pentagon John Kirby, Senin (16/8), mengatakan kepada wartawan bahwa lalu-lintas udara di bandara internasional Hamid Karzai terhenti selama berjam-jam akibat situasi keamanan yang kacau, sehingga menghalangi mendaratnya lebih banyak pasukan AS untuk meningkatkan keamanan dan lebih banyak pengungsi yang bisa meninggalkan bandara.
Video dari bandara itu yang disiarkan di media sosial memperlihatkan kekacauan dan kenekadan, di mana orang Afghanistan terlihat menggantungkan tubuh pada sisi-sisi pesawat militer Amerika. Beberapa tampak jatuh dari ketinggian setelah pesawat lepas landas.
(Baca juga: Eropa Desak Pendekatan Internasional untuk Berhadapan dengan Taliban)
“Pentagon memberi konfirmasi bahwa paling sedikit dua orang tewas di bandara. Dua orang bersenjata menembak ke arah kerumunan orang dalam dua insiden terpisah, dan keduanya tewas oleh pasukan Amerika yang mengambil tindakan terhadap ancaman nyata,” terangnya.
“Belum ada petunjuk bahwa mereka Taliban,” tambahnya.
Seorang pejabat Amerika yang berbicara kepada VOA, namun tidak mau namanya disebutkan, mengatakan, laporan tentang kematian warga sipil ketika pesawat angkut militer Amerika lepas landas, kini sedang diselidiki.