Mereka yang mengenal Ibn-Sina, menyebutnya sebagai seorang yang suka tampil dan menjadi pusat perhatian. Dia kerap berkeliling kota Kano dengan rombongan media untuk mensosialisasikan aturan di bawah hukum Islam.
Tapi baginya, itu hanyalah melakukan tugas.
Akhir tahun lalu, sang komandan membuat kehebohan saat mempekerjakan ahli kung Fu untuk melatih petugas hisbah guna menghadapi pertempuran jarak dekat, karena mereka tak dibekali senjata.
Ada pertunjukan luas untuk hiburan publik, peragaan mengenai kegunaan seni bela diri.
Namun, ini tak berlaku bagi manekin tanpa kepala. Sejauh ini masih belum jelas apakah Ibn-Sina akan mengalihkan perhatiannya ke hal lain, dan membiarkan manekin-manekin itu tetap berkepala.
(Rahman Asmardika)