Dan Graphika, firma analisis sosial, telah mengidentifikasi jaringan akun pro-China palsu dan terselubung di Twitter, Facebook, dan YouTube yang merupakan penguat utama teori Fort Detrick.
Apa pengaruh propaganda China ini?
Kampanye global terbaru China atas Covid-19 itu mungkin tidak membuat dunia internasional terpengaruh, tetapi para analis mengatakan klaim itu telah berhasil meyakinkan audiens domestik Beijing.
"Sebagian besar, kekhawatiran terbesar [pemerintah China] adalah legitimasi domestik," kata Asisten Komunikasi Global Universitas Negeri Georgia Profesor Maria Repnikova kepada BBC.
Repnikova mengatakan China telah mengaburkan batas antara propaganda domestik dan eksternal selama bertahun-tahun, tetapi strategi ini bukannya tanpa risiko, karena pesan eksternal yang kurang efektif dapat membebani hubungan luar negeri China.
Sementara itu, media pemerintah China kini telah memilih lebih banyak sumber asing, dan blogger video asing dalam memainkan peran untuk mendorong disinformasi Beijing.
Upaya ini bertujuan untuk "melegitimasi China dari luar," menurut Prof Repnikova.
Meningkatnya elemen asing dalam kampanye disinformasi China menandakan perubahan dalam strategi propaganda Beijing.
"Ini bukan hanya tentang menceritakan sebuah cerita," kata Prof Repnikova, "Ini tentang membuat sebuah cerita."
(Rahman Asmardika)