Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BMKG: Sejak 1923 Tojo Una-Una 8 Kali Diguncang Gempa yang Merusak

Binti Mufarida , Jurnalis-Kamis, 26 Agustus 2021 |16:07 WIB
BMKG: Sejak 1923 Tojo Una-Una 8 Kali Diguncang Gempa yang Merusak
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa terjadi pada hari ini Kamis, 26 Agustus 2021 pukul 9.14.21 WIB dengan magnitudo 5,8. Episenter gempa terletak di laut pada jarak 12 km arah barat laut Ampana dengan kedalaman 10 km.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan gempa ini merupakan gempa dangkal yang terjadi akibat dipicu oleh aktivitas sesar aktif di lokasi pusat gempa.

Akan tetapi, sambungnya, karakteristik sesar aktif pembangkit gempa ini belum teridentifikasi dengan baik.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sumber pergerakan mendatar/geser (strike slip),” ungkap Daryono dalam keterangan yang diterima, Kamis (26/8/2021).

Daryono menjelaskan sumber gempa hari ini berbeda dengan sumber gempa kuat dan merusak di Tojo Una-Una yang terjadi pada bulan lalu, yaitu pada 26 Juli 2021 pkl 19.09.07 WIB magnitudo 6,3 yang juga berpusat di laut dengan kedalaman 10 km.

Baca juga: BMKG: Waspada Hujan Es, Petir hingga Puting Beliung pada Tahun Ini

Sementara itu, guncangan gempa hari ini dirasakan di Ampana sangat kuat dalam skala intensitas IV-V MMI menyebabkan banyak warga lari berhamburan keluar rumah, di wilayah ini beberapa bangunan rumah mengalami kerusakan akibat gempa.

Di Poso guncangan dirasakan cukup kuat mencapai skala intensitas IV MMI yang dirasakan oleh hampir semua orang, di Morowali, Luwu Timur dan Parigi Moutong guncangan dalam intensitas III MMI. Sedangkan di Palu, Buol, dan Tolitoli guncangan dirasakan lemah dalam intensitas II MMI.

Baca juga: BMKG: La Nina Berpotensi Terjadi di Desember, Waspada Cuaca Ekstrem

Daryono juga mengungkapkan gempa Tojo Una-Una hari ini menimbulkan kerusakan pada beberapa bangunan rumah dan menyebabkan satu orang warga meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang roboh.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa meskipun berpusat di laut, gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena disamping mekanisme sumbernya yang berupa sesar geser, magnitudonya belum cukup kuat untuk dapat menimbulkan deformasi dasar laut untuk memicu terjadinya tsunami,” tegasnya.

Hingga pukul 14.30 WIB BMKG mencatat telah terjadi gempa susulan (aftershocks) sebanyak 2 kali dengan magnitudo 3,6 pukul 13.38.16 WIB dan magnitudo 3,5 pukul 14.14.35 WIB.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Tojo Una-Una, 1 Orang Tewas Tertimpa Bangunan

Daryono mengungkapkan zona di sekitar pusat gempa Tojo Una-Una magnitudo 5,8 hari ini, sejarah mencatat pada masa lalu telah terjadi lebih dari 8 kali gempa kuat dan merusak.

“Seperti gempa 23 Februari 1923 (M6,5), gempa 1 Desember 1927 (M6,3), gempa 30 Juni 1964 (M6,6), gempa 11 Oktober 1964 (M6,2), gempa 23 April 1966 (M6,5), gempa 4 Februari 1969 (M6,1), gempa 15 Maret 2015 (M6,1) dan gempa 26 Juli 2021 (M6,3),” katanya.

“Dengan banyaknya catatan gempa kuat dan merusak yang pernah terjadi di wilayah tersebut, maka wilayah Kabupaten Tojo Una-Una merupakan kawasan sangat rawan gempa,” ungkap Daryono.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Tojo Una-Una, Tak Berpotensi Tsunami

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement