Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Taliban Akan Umumkan Kabinet Baru 2 Hari Lagi, Wanita Tidak Dijamin Dapat Posisi

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 02 September 2021 |11:46 WIB
Taliban Akan Umumkan Kabinet Baru 2 Hari Lagi, Wanita Tidak Dijamin Dapat Posisi
Taliban kuasai Afghanistan (Foto: CNN)
A
A
A

KABUL - Wakil Kepala Kantor Politik Taliban di Qatar, Sher Abbas Stanekza, mengatakan kepada BBC Pashto bahwa pemerintahan baru akan diumumkan dalam dua hari ke depan.

Dia mengatakan akan ada peran perempuan di tingkat yang lebih rendah tetapi tidak di posisi teratas. Dia juga mengatakan bahwa mereka yang bertugas di pemerintahan dalam dua dekade terakhir tidak akan dimasukkan dalam susunan kabinet.

Dia mengatakan perempuan dapat terus bekerja di pemerintahan di Afghanistan tetapi tidak dijamin mendapatkan posisi di kabinet atau posisi senior lainnya.

Ditanya apakah perempuan dan etnis minoritas akan mendapat tempat di pemerintahan baru Afghanistan, Stanekza mengatakan posisi senior dalam pemerintahan baru akan diisi berdasarkan kemampuan.

(Baca juga: Jenderal AS: Tidak Jelas Apakah Taliban Akan Berubah, Tapi AS Mungkin Akan Tetap Bekerjasama)

Taliban diperkirakan akan menunjuk pemerintah dalam beberapa hari ke depan tetapi belum menyatakan bagaimana mereka berniat untuk memerintah - tidak seperti terakhir kali kelompok itu merebut kekuasaan di Afghanistan pada tahun 1996, ketika dewan kepemimpinan dibentuk dalam beberapa jam.

Para pejabat telah meminta warga Afghanistan untuk kembali ke rumah dan membantu membangun kembali negara itu. Mereka telah berjanji untuk melindungi hak asasi manusia, tampaknya berusaha menampilkan wajah yang lebih moderat daripada rezim pertama mereka, yang dikenal dengan penegakan hukum Islam radikal yang brutal.

(Baca juga: Tinggal 1 Wilayah yang Diklaim Belum Dikuasai Taliban, Negosiasi Temui Jalan Buntu)

Tapi gerakan garis keras ini pernah membuat janji serupa 25 tahun lalu, hanya untuk melarang perempuan dari pendidikan dan pekerjaan, menegakkan aturan berpakaian yang ketat, mengadopsi pendekatan hukuman kepada orang-orang Kabul dan secara terbuka menggantung mantan presiden.

Seorang wanita berusia 22 tahun mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah melihat pejuang Taliban memukuli wanita dengan tongkat di luar sebuah bank di ibukota Afghanistan pada Selasa (31/8).

Sementara itu, masih banyak orang yang berusaha melarikan diri dari Afghanistan berbondong-bondong ke perbatasan pada Rabu (1/9). Mereka mencoba melarikan diri ke Iran, Pakistan atau negara-negara Asia Tengah.

Lebih dari 123.000 orang dievakuasi dalam pengangkutan udara yang dipimpin AS setelah Taliban merebut ibu kota pada pertengahan Agustus, tetapi puluhan ribu warga Afghanistan dengan hak potensial untuk diselamatkan tetap ada, dengan Jerman saja memperkirakan jumlah mereka sekitar 10.000 – 40.000.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement